News

Menkominfo Johnny Ganti Nomor Amerika Buktikan Keamanan Siber RI Memang Lemah

Usai mendapat serangan doxing hacker Bjorka, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengganti nomor seluler miliknya ke provider asal Amerika Serikat.

Diduga Sekretaris Jenderal Partai NasDem itu lebih meyakini keamanan siber Amerika dibandingkan siber dalam negeri.

“Kita tidak tahu mengapa Pak Menkominfo mengganti nomor-nya. Tentu beliau punya alasan, yang hanya dirinya yang tahu. Sebab, ketika roaming misalnya ke luar negeri, kita juga suka ganti nomor negara setempat. Dan komunikasi WA log-nya ada di WhatsApp bukan di operator telekomunikasi dalam negeri,” kata pengamat IT Heru Sutadi kepada inilah.com, Selasa (13/9/2022).

Ia mengakui bahwa saat ini keamanan siber Indonesia sedang lemah dan dibutuhkan perubahan strategi.

“Kalau siber dalam negeri, dengan berbagai kejadian belakangan ini, mengindikasi keamanan siber kita lemah. Perlu ada upaya extra ordinary mengubah strategi keamanan siber dan tata kelola data,” jelas Heru.

Heru menambahkan, keamanan siber ini memang merupakan tanggung jawab bersama, namun pemerintah harus memiliki sifat kepemimpinan virtual untuk mengatasi dan mengantisipasi berbagai kebocoran data ini.

“Keamanan siber memang tanggung jawab bersama, pemerintah, PSE serta masyarakat. Namun, e-leadership harus datang dari pemerintah. Masyarakat tidak mau tahu pemerintah itu Kementerian mana atau Lembaga apa yang penting datanya aman. Sehingga, negara harus hadir,” sambung Heru.

Sebelumnya, Johnny mengganti nomor seluler menjadi provider Amerika Serikat (AS) dengan kode telepon (+1) disampaikan oleh anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon. Ia menyinggung tindakan Menkominfo yang seakan menunjukkan ketidakpercayaan terhadap produk dalam negeri.

“Menkominfo saja saya lihat kan saya ada nomornya, ganti nomor. Kalau tidak salah sekarang ganti nomor pake nomor Amerika malah (+1) gitu kan. Artinya tidak ada kepercayaan juga kalau kita pakai (+62),” kata politikus Gerindra itu.

“Kan ini kalau kominfo saja pakai nomor Amerika bagaimana rakyat? kan tidak ada kepercayaan terhadap nomor kita yang ada di dalam negeri,” sambungnya.

Back to top button