Market

Agar Ekonomi RI Meroket di Atas 5 Persen, Ada Usul Menarik dari Kurtubi


 

Ketua Kaukus Nuklir DPR periode 2014-2019, Kurtubi mengusulkan kepada pemerintahan baru untuk berani mengembangkan energi nulikr yang bersih dan non-intermitten. Agar perekonomian Indonesia bisa meroket di atas 5 persen.

“Semua Ini butuh listrik bersih dari nuklir untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi tinggi. Agar Indonesia terbebas dari jebakan pertumbuhan yang hanya berputar-putar di level 5 persen. Sekaligus dimaksudkan agar udara dan lingkungan hidup menjadi lebih bersih dan sehat,” kata Kurtubi yang juga pakar energi dan migas di Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Bencana alam yang banyak terjadi di tanah air, kata Kurtubi, seperti udara yang sangat panas, banjir, kenaikan permukaan air laut, longsor,  secara teori merupakan bagian dari dampak perubahan iklim (climate change).

“Akibat kenaikan suhu bumi yang dipicu akumulasi dampak dari penggunaan energi kotor yang padat emisi karbon (CO2) selama ratusan tahun terakhir,” kata Kurtubi.

Sejak Eropa menggunakan batu bara untuk bahan bakar kereta api dan industrialisasi, kata mantan anggota DPR asal Partai NasDem ini, mulailah lingkungan terancam. Ditambah lagi, penggunaan energi fosil migas, terutama  minyak sejak industri mobil berkembang pesat di akhir Abad XIX. 
“Diperparah susutnya hutan dunia ditambah meledaknya jumlah penduduk dunia,” tandasnya.  

Kesadaran dunia untuk perlunya menurunkan suhu bumi, kata dia, dicapai lewat Paris Agreement on Climate Change. Selanjutnya, pemerintah Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, diwakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.  

Bersama dengan Komisi VII DPR sepakat untuk meratifikasi Kesepakatan Paris itu, melalui UU NO 16 Tahun 2016 tentang 
Pengesahan Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change.

Saya mewakili Fraksi Nasdem di Komisi VII meneken persetujuan atas lahirnya UU 16/2016. Selain sebagai Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014-2019, saya adalah pendukung penggunaan secara massif  energi bersih yang berasal dari energi baru, termasuk nuklir. Serta energi terbarukan yakni surya, bayu, hidro, biofuel, dan geothermal,” ungkapnya.

“Saya mendorong pemerintah segera melahirkan industri nuklir dari hulu hingga hilir di tanah air. Karena kita memiliki cadangan nuklir yang luar biasa. Baik uranium maupun thorium yang cukup untuk memenuhi kebutuhan PLTN hingga ratusan, bahkan ribuan tahun,” papar Kurtubi. 

Pembangunan PLTN dengan teknologi generasi mutakhir yakni ke-4, menurut Kurtubi, sudah lebih aman. Selain itu, pembangunannya lebih cepat dan murah.

Semestinya Presiden ke-8 segera mewujudkannya secara massif. Investasi nuklir jangan dipersulit. Agar kegiatan usaha dan bisnis, serta industri, bisa bergerak dengan dukungan energi nuklir yang bersifat non-intermitten alias bisa menyala non-stop 24 jam. “Selain itu, pemanfaatan nuklir ke depan bisa diarahkan untuk menopang program hilirisasi kekayaan alam,” pungkasnya. 

Back to top button