Kanal

Menilik Sepak Terjang Kartel Narkoba Sinaloa Meksiko

Kota Culiacan, Meksiko, mencekam dalam beberapa hari terakhir ini. Kota ini berubah menjadi medan perang pasca penangkapan anak bos kartel narkoba Joaquin ‘El Chapo’ Guzman. Bagaimana sepak terjang kelompok kriminal kelas dunia ini?

Suasana mencekam terjadi di Meksiko, tepatnya di Kota Culiacan, pada Jumat (6/1/2023). Kota tersebut berubah menjadi sebuah medan perang pasca penangkapan anak bos kartel narkoba Joaquin ‘El Chapo’ Guzman, Ovidio Guzman oleh pasukan keamanan setempat.

Kerusuhan dipicu setelah anak bos kartel narkoba El Chapo yang bernama Ovidio ‘El Raton’ Guzman ditangkap pasukan keamanan Meksiko. El Raton atau Si Tikus ini langsung dibawa dengan pesawat terbang ke Mexico City sebelum dipindahkan ke penjara Altiplano dengan pengamanan tertinggi. Penjara tersebut juga pernah menjadi tempat ayahnya, El Chapo ditahan meski akhirnya melarikan diri.

El Raton (32) memang sudah masuk sebagai daftar pencarian orang dunia internasional atas dugaan pengendalian kartel narkoba. Dia diduga membantu menjalankan operasi Kartel Sinaloa sejak sang ayah diekstradisi ke AS pada 2017 dan menjalani hukuman seumur hidup di sana.

Para anak buahnya tak terima dan marah sehingga melakukan penyerangan terhadap tentara. Baku tembak terjadi di beberapa wilayah dan jalan-jalan di kota tersebut mengakibatkan 29 orang tewas yang terdiri 10 orang tentara dan 19 orang lainnya anggota Kartel Sinaloa. Otoritas Meksiko sudah mengerahkan pasukan militer untuk bisa menguasai kendali Culiacan yang menjadi basis kartel tersebut.

Sebuah pesawat sipil yang hendak lepas landas dari Bandara Internasional Culiacan, serta dua pesawat Angkatan Udara Meksiko, terkena tembakan ketika anak buah kartel Sinaloa mencoba membebaskan El Raton. “Pesawat militer harus melakukan pendaratan darurat setelah menerima sejumlah besar dampak,” kata Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval.

Kartel Narkoba Sinaloa
Ovidio ‘El Raton’ Guzman (foto: Associated Press)

Bagaimana sepak terjang mafia Sinaloa?

Kartel Sinaloa merupakan organisasi kejahatan internasional dan salah satu sindikat perdagangan narkoba paling kuat di dunia yang berbasis di Culiacan, negara bagian Sinaloa, Meksiko.

Mengutip Britannica, asal-usulnya mafia ini ditelusuri dari Kartel Guadalajara, yang merupakan salah satu organisasi kejahatan terbesar di Meksiko pada awal 1980-an. Namun, setelah kartel terlibat dalam penyiksaan dan pembunuhan agen anti-narkoba AS tahun 1985, pasukan AS dan Meksiko menindak sindikat tersebut, dan pada akhir dekade itu telah pecah menjadi berbagai kelompok, salah satunya berbasis di Sinaloa.

Negara bagian Meksiko itu telah lama menjadi rumah dalam industri obat-obatan terlarang, tanaman mariyuana dan opium, dan juga merupakan tempat kelahiran banyak pengedar narkoba, termasuk Héctor Luis Palma Salazar dan Joaquín Guzmán Loera, yang dikenal sebagai El Chapo (Pendek). Kedua tokoh kuat di organisasi Guadalajara itu menjadi pemimpin di kartel Sinaloa.

Pada saat itu, kekuatan kartel Kolombia sedang menurun, sebagian karena kematian beberapa gembong narkoba, terutama Pablo Escobar (meninggal 1993), dan tindakan keras AS terhadap perdagangan narkoba di Karibia, rute pilihan untuk mengangkut narkoba ke AS.

Ketika Meksiko mendapatkan popularitas sebagai jalur narkoba, kekuatan organisasi kriminalnya tumbuh, terutama Kartel Sinaloa, yang mendapat manfaat dari metode penyelundupan Guzmán yang inovatif, terutama melalui terowongan, dan penggunaan suapnya yang ekstensif. Meskipun dia ditangkap dan dijatuhi hukuman lebih dari 20 tahun penjara pada tahun 1993, dia terus menjadi tokoh kunci dalam kartel, dan menurut berbagai laporan, dia mengendalikan secara penuh atas organisasi tersebut pada 1995 dari penjara.

Mungkin takut diekstradisi ke AS, Guzmán melarikan diri dari penjara pada tahun 2001. Saat pemerintah Meksiko mengintensifkan upayanya untuk menangkap tersangka gembong narkoba, dia lolos dari penangkapan, tetapi pemimpin kartel lainnya dipenjara, melemahkan organisasi dan menimbulkan kelompok sempalan.

Dalam pertempuran wilayah berikutnya, gelombang kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya melanda Meksiko. Kartel Sinaloa memperluas wilayahnya yang berasal dari Kartel Tijuana dan Juárez, memperkuat posisinya sebagai salah satu sindikat narkoba paling kuat di dunia.

Pada awal abad ke-21, kartel ini beroperasi di lebih dari 50 negara, tetapi sangat dominan di AS. Menurut laporan pada saat itu, organisasi ini bertanggung jawab atas sebagian besar obat-obatan terlarang, terutama mariyuana, kokain, heroin, dan metamfetamin, yang diselundupkan dari Meksiko ke tetangga utaranya.

Pada 2015, pejabat AS mengklaim bahwa Kartel Sinaloa menguasai pasar narkoba di hampir setiap negara bagian. Perkiraan pendapatan tahunannya berkisar antara US$3 miliar hingga US$39 miliar. Sementara organisasi lain berkembang menjadi perdagangan manusia dan pemerasan, Kartel Sinaloa sebagian besar tetap berpusat pada bisnis narkobanya.

Guzman El Chapo ditangkap dan kabur

Pada 2014, El Chapo ditangkap di Mazatlán, Sinaloa, Meksiko, namun tahun berikutnya ia melarikan diri dari penjara melalui sebuah terowongan. Ini merupakan pukulan berat bagi upaya Meksiko untuk memerangi narkoba.

Namun, pada 8 Januari 2016, pejabat Meksiko mengumumkan bahwa Guzmán El Chapo telah ditangkap di Los Mochis, Sinaloa. Dia diekstradisi ke AS pada tahun berikutnya. Pada 2019, ia dinyatakan bersalah atas berbagai dakwaan, termasuk penyelundupan narkoba.

Dengan El Chapo dipenjara seumur hidup, Kartel Sinaloa masih tetap menjadi salah satu kelompok kejahatan terorganisir paling kuat di Meksiko. Putra El Chapo yang bernama Ovidio ‘El Raton’ Guzman menjadi salah satu orang kuat yang terakhir mengendalikan Kartel Sinaloa. Pihak berwenang mencatat bahwa bawah kepemimpinan El Raton ini, bersama dengan kartel lainnya, semakin terlibat dalam distribusi fentanil, yang berkontribusi pada pertumbuhan opioid di AS.

Belum jelas nasib dari kartel ini setelah El Raton ditangkap pada Kamis (5/1/2023) lalu dan siapa penerusnya. Yang jelas melihat besarnya organisasi mafia ini, serta dukungan dari kelompok lainnya, sulit untuk memberantasnya hingga ke akar-akarnya.

Back to top button