Hangout

Mengenang Mangaka Kazuki Takahashi, Sang Kreator Yu-Gi-Oh!

Sabtu, 16 Jul 2022 – 17:28 WIB

Kazuki Takahashi (Foto Animation Magazine)

Kazuki Takahashi(Foto Animation Magazine)

Ada seorang pemuda ringkih. Rambutnya tajam seperti landak berwarna pirang di bagian depan dan berwarna hitam perpaduan magenta di bagian belakang. Matanya yang besar menatap tajam deretan kartu coklat bergambar monster di tangannya.

Ya, itulah sosok Yugi Mutou, pemeran utama dalam manga Yu-Gi-Oh!. Penggemar manga, anime, dan board game pasti tak asing mendengarnya. Jenama ini debut sebagai komik serial bergenre petualangan dan fantasi sains yang diterbitkan oleh Shueisha selama tahun 1996-2004.

Istilah Yu-Gi-Oh! berarti ”Raja Permainan”. Inti cerita komik ini menampilkan Yugi Mutou yang lemah sehingga sering mengalami perundungan. Namun, suatu hari dia bisa memecahkan teka-teki Mesir kuno, Sennen Pazuru atau Millennium Puzzle, yang memunculkan seorang alter ego yang gelap.

Legado Kazuki Takahashi Yu Gi Oh - inilah.com

Selanjutnya, Yu-Gi-Oh! berkembang menjadi waralaba media yang mencakup manga, serial animasi, film, permainan kartu, mainan, figur, dan video gim yang populer di seluruh dunia. Penggemarnya bisa membaca cerita seru dan bermain kartu untuk melakukan pertarungan monster. Sungguh menegangkan.

Kazuki Takahashi adalah seniman Jepang di balik penciptaan Yu-Gi-Oh! Perjalanan Yu-Gi-Oh! yang panjang sayangnya harus melalui sebuah titik pahit lantaran kepergian Takahashi.

Mangaka ini ditemukan meninggal dunia di laut dekat Nago, Okinawa, Rabu (6/7/2022) pagi. Saat ditemukan, laki-laki ini sedang mengenakan peralatan snorkeling. Takahashi berusia 60 tahun.

Penyidik telah menginvestigasi kematiannya. Mengutip Okinawa Times, penyebab kematian Takahashi adalah tenggelam. Ia diduga tenggelam sejak 4 Juli atau dua hari sebelum ditemukan.

Curahan duka bertebaran di media sosial. Penggemar di seluruh dunia mengunggah kartu dan gambar mereka secara daring. Beberapa menyebutkan, Yu-Gi-Oh! menjadi alasan mereka menjadi tertarik pada Jepang sekaligus bagaimana kartu-kartu itu membantu mereka mendapatkan teman pertama.

Eric Stuart, aktor sulih suara Amerika Serikat, sedih atas berita kematian itu. Ia juga mengenang bagaimana bisa mempunyai foto berpose lucu bersama Takahashi.

”Seorang laki-laki yang luar biasa berbakat. Sensei (guru) menciptakan peran yang membantu menentukan karier akting suara saya. Dia pernah mengatakan kepada saya bahwa Seto Kaiba versi saya adalah favoritnya,” cuit Stuart di Twitter merujuk pada salah satu karakter utama di Yu-Gi-Oh!.

This is incredibly sad news. So shocking. An amazingly talented man. Sensei created a role that would help define my voice acting career. He once told me my version of Seto Kaiba was his favorite. RIP. Love, Kaiba. https://t.co/Bsf1P93lHY

— Eric Stuart (@eric_stuart) July 7, 2022

Sementara itu, Duta Besar untuk Jepang dari Georgia, Teimuraz Lezhava, mengatakan, Yu-Gi-Oh! membangkitkan dunia yang berbeda. ”Saya tidak akan pernah melupakan kegembiraan bermain gim ini,” katanya di Twitter resmi-nya.

Profil Kazuo

Nama asli Takahashi adalah Kazuo Takahashi. Laki-laki ini lahir pada 4 Oktober 1961. Mengutip Comic Book Resources, Takahashi mulai bekerja sebagai seniman manga sejak awal 1980-an. Pada 1990, dia merilis karya besar pertama, Tokio no Taka ( Fighting Hawk), dan diikuti oleh Tennenshoku Danji Buray. Namanya baru mencuar berkat Yu-Gi-Oh! pada 1996. Popularitas itu mengejutkan Takahashi.

Selain itu konsep awal manga Yu-Gi-Oh! adalah petualangan yang akan mengimplementasi banyak permainan, termasuk laser tag, yo-yo, dan hoki meja.

Permainan kartu awalnya hanyalah satu jenis permainan lainnya yang muncul dalam manga itu.

”Setelah menggambarnya selama dua minggu, ada reaksi yang luar biasa dari para pembaca sehingga saya memutuskan untuk membuat manga menjadi seri tentang kartu sebagai tanggapan atas permintaan mereka,” ujar Takahashi pada 2019, dikutip dari Newsweek.

Takahashi adalah pria yang sangat tertutup. Dia memberikan sedikit wawancara atau detail tentang kehidupan pribadinya. Namun, karyanya berhasil menyentuh banyak orang di seluruh dunia. Yu-Gi-Oh! turut menjadi salah satu ikon ekspor budaya Jepang.

Rhymestyle, seorang youtuber dengan lebih dari 1 juta pengikut, mengatakan di Twitter bahwa Takahashi memberinya masa kanak-kanak yang bahagia. ”Terima kasih telah memberi saya masa kecil terbaik yang pernah ada dan sesuatu yang masih saya mainkan sampai hari ini,” cuitnya.

Back to top button