Kanal

Meneladani Akhlak Rasulullah: Meringkas Salat demi Menghormati Tamu


Dalam tradisi Islam, setiap aspek kehidupan Nabi Muhammad SAW menjadi pedoman yang berharga bagi umatnya. Salah satu aspek yang sering mendapat sorotan adalah bagaimana beliau memperlakukan tamu dengan penuh kehormatan dan akhlak mulia. Melalui kisah-kisah yang telah tercatat dalam sejarah, kita dapat menggali pelajaran berharga mengenai etika dan sikap menyambut tamu.

Mungkin anda suka

Dikutip dari buku “Akhlak Nabi Muhammad SAW” karya Ahmad Muhammad al-Hufy, ada contoh menarik bagaimana Rasulullah SAW mengutamakan tamu yang datang kepadanya. Dalam sebuah riwayat, dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah meringkas salatnya untuk segera menemui tamu yang datang.

Tindakan ini bukan berarti mengurangi syarat sah salat, melainkan menunjukkan prioritas dalam menunjukkan akhlak yang baik kepada tamu.

Ketika tamu tersebut telah selesai menyampaikan keperluannya dan pulang, Rasulullah SAW kembali melanjutkan salatnya. Sikap ini mencerminkan pentingnya menjaga silaturahim dan menghormati hak tamu yang datang. 

Menariknya, aksi Nabi Muhammad SAW ini tidak hanya sekadar formalitas, tetapi juga mengandung pesan mendalam tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama.

Dalam Islam, memuliakan tamu adalah bagian dari akhlak yang diajarkan. Sikap ini tidak hanya menciptakan rasa hormat dan kedekatan, tetapi juga menjaga tali persaudaraan dan keutuhan sosial. 

Nabi Muhammad SAW sendiri bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata yang baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Pesan ini relevan hingga hari ini, terutama dalam konteks masyarakat yang semakin plural dan global. Menghormati tamu tidak hanya terbatas pada interaksi personal, tetapi juga mencakup sikap toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman.

Melalui teladan Nabi Muhammad SAW, kita diajak untuk merefleksikan sikap kita dalam menyambut dan memuliakan tamu. Sikap ini bukan hanya menjadi bagian dari ajaran agama, tetapi juga menjadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang.

Kisah-kisah seperti ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan persaudaraan, sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Back to top button