Market

Mendag Zulhas Buka Pertemuan ICC, Tekankan Kesejahteraan Petani dan Produktivitas Kelapa

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan membuka Sesi Tahunan ke-59/ Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC) di Hotel Santika, Bandar Lampung, Selasa (5/12/2023).

Turut hadir Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Sekjen Kemendag Suhanto, dan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono.

Pertemuan Sesi Tahunan dan Pertemuan Tingkat Menteri ICC berlangsung dari tanggal 5 hingga 7 Desember 2023, dihadiri 80 delegasi dari 15 negara anggota ICC dan perwakilan organisasi internasional. Samoa dan Kiribati mengutus langsung menteri mereka, Menteri Pariwisata, Perdagangan, Industi dan Kiribati Bootii Nauan dan Wakil Menteri Pertanian dan Perikanan Samoa: Maiava Fumaono Tito Asavo.

Melalui pertemuan ini, Mendag Zulhas menekankan pengembangan sektor kelapa yang berkelanjutan dan dapat memberi nilai tambah untuk kesejahteraan
petani.

Kelapa merupakan komoditas unggulan yang semua bagiannya dapat dimanfaatkan dan dijual di pasar domestik hingga internasional.

Namun, jelas Mendag Zulhas, produksi kelapa menghadapi banyak tantangan, mulai dari harga rendah, supply chain, hingga krisis iklim.

“Salah satu permasalahannya adalah rendahnya harga kelapa di tingkat petani, terganggunya pasokan
rantai, dan menurunnya produktivitas petani kelapa,” ungkap Mendag Zulhas.

https://i2.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/12/icc2_88a8ad0f8f.jpg?ssl=1

Ia pun berharap pertemuan ICC dapat menghasilkan solusi dan rekomendasi kebijakan yang diterapkan.

“Oleh karena itu, kita tidak hanya harus meningkat harga kelapa untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Mendag.

“Namun kita juga memerlukan langkah-langkah strategis untuk mencapai sektor kelapa berkelanjutan yang melibatkan perbaikan menyeluruh dari hulu ke tingkat hilir,” imbuhnya.

Provinsi Lampung sendiri dipilih menjadi tuan rumah karena kapasitas produksi dan keberagaman industri kelapa dari hulu hingga hilir.

“Lampung diakui sebagai provinsi yang besar komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi, lada, karet, kakao, dan gula,” ungkap Mendag Zulhas.

Sebagai informasi, ICC merupakan organisasi kerja sama antarnegara penghasil kelapa yang diluncurkan oleh United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) pada 1969. Organisasi ini dibentuk untuk meningkatkan kerja sama dalam bidang produksi, pengolahan, penelitian, dan pemasaran kelapa dan produk kelapa.

Saat ini, anggota ICC berjumlah 20 negara dan mewakili 86 persen produksi kelapa dunia.

Selain Indonesia, anggota ICC lainnya yaitu Fiji, Filipina, Negara Federasi Mikronesia, Guyana, India, Jamaika, Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Kenya, Kiribati, Malaysia, Papua Nugini, Samoa, Sri Lanka, Thailand, Timor Leste, Tonga, Vanuatu, dan Vietnam.
 

Back to top button