Market

Menanti Revisi Devisa Hasil Ekspor, Rupiah Terjungkal

Pelaku pasar menantikan hasil revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Ini berimbas negatif terhadap nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan.

Rupiah pada Jumat (3/3/2023) sore berakhir turun 30 poin atau 0,20 persen ke posisi Rp15.311 per dolar AS dibandingkan posisi pada perdagangan sebelumnya atau Kamis (2/3) sore Rp15.281 per dolar AS.

“Pemerintah Indonesia dikabarkan akan mengesahkan PP mengenai DHE yang wajib ditahan di dalam negeri selama tiga bulan,” kata analis ICDX Revandra Aritama seperti dikutip Antara di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Revisi aturan DHE dilakukan untuk memastikan devisa tetap berada di dalam negeri dan menekan isu kelangkaan dolar AS.

Menurut Revandra, jika revisi tersebut berjalan lancar dan peraturan baru segera diterbitkan, maka rupiah berpeluang dapat menghadapi tekanan dari dolar AS.

Pemerintah terus mempercepat finalisasi aturan baru DHE yang akan terbit sebentar lagi, dengan diikuti oleh Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dan Peraturan Bank Indonesia (PBI).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya mengatakan penyempurnaan aturan devisa hasil ekspor (DHE) diperlukan untuk ketahanan sistem ekonomi Indonesia dalam menghadapi ketidakpastian global.

Melalui aturan baru DHE, kata dia, devisa akan lebih lama bertahan di Indonesia. Dalam ketentuan baru tersebut seluruh DHE akan masuk ke dalam sistem keuangan Indonesia dengan batas penyimpanan sebesar 250.000 dolar AS.

Sementara itu Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan instrumen operasi moneter Term Deposit Valuta Asing Devisa Hasil Ekspor (TD Valas DHE) yang berlaku efektif pada 1 Maret 2023.

Instrumen TD Valas DHE memfasilitasi penempatan DHE oleh eksportir di Bank Indonesia melalui bank yang ditunjuk (appointed bank) sesuai dengan mekanisme pasar. Instrumen tersebut bertujuan untuk mendorong serapan DHE guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dan memperkuat perekonomian domestik.

Per 1 Maret 2023, untuk tahap awal, terdapat 20 bank yang ditunjuk yang dapat menempatkan dana nasabah eksportir DHE melalui TD Valas DHE di Bank Indonesia.

Di sisi lain, Revandra menuturkan rupiah tertekan imbas dari menanjaknya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun kembali ke posisi empat persen, setelah sebelumnya sempat menyentuh posisi ini pada Oktober 2022.

“Tingginya return dari obligasi ini berpotensi memicu capital outflow (dana asing keluar), sehingga isu kelangkaan dollar bisa kembali terjadi,” ujarnya.

Rupiah pada Jumat (3/3/2023) pembukaan pagi melemah ke posisi Rp15.300 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.287 per dolar AS hingga Rp15.326 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada Jumat merosot ke posisi Rp15.306 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp15.273 per dolar AS.

Back to top button