Kanal

Menanti “Kereta Cepat Kaesang” Menerobos Senayan

Impian PSI menempatkan wakilnya di DPR menjadi salah satu motivasi partai berlambang bunga mawar ini mengangkat Kaesang menjadi ketua umum.

Sosok Kaesang Pangarep belakangan membetot perhatian publik. Bukan karena aksinya menjual pisang atau kiprahnya sebagai salah satu pemilik klub sepakbola. Namun, anak bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memutuskan menceburkan diri ke dunia politik dengan bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Tidak tanggung-tanggung, Kaesang menduduki posisi ketua umum di partai yang disebut-sebut sebagai partainya anak muda itu. Padahal, lelaki 28 tahun ini baru beberapa hari diumumkan sebagai anggota PSI.

Tercatat, PSI mengumumkan Kaesang bergabung sebagai anggota baru mereka pada Kamis (21/9/2023). Pernyataan ini dikemukakan salah satu elite DPD PSI Solo setelah heboh video bertajuk ‘Mawar’ di akun X (Twitter) PSI. Dalam video itu, muncul pengakuan pria yang mengaku bernama Mawar ingin berkecimpung di dunia politik. Sosok Mawar pun terungkap, dia adalah Kaesang. Setelah itu, bak laju kereta cepat Jakarta-Bandung yang sudah diuji coba Jokowi, Kaesang seketika diangkat sebagai ketua umum PSI dalam perhelatan Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI, Senin (25/9/2023).

Sungguh luar biasa memang. Sebab, Kaesang tak perlu berlama-lama menyandang status sebagai anggota biasa PSI. Dia juga tak perlu melewati dinamika maupun gontok-gontokan yang kerap terjadi di internal partai politik (parpol) dalam memperebutkan kursi ketua umum. PSI seolah memberikan keistimewaan kepada putra orang nomor satu di Indonesia itu. Meski, PSI belum lama ini juga sudah memunculkan nama Kaesang untuk dicalonkan sebagai wali kota Depok. 

Namun, pertanyaan kritis tetap mengemuka, apa kondisi internal PSI sudah sedemikian genting sehingga tampak dengan mudah menunjuk Kaesang sebagai nakhoda partai. Pertanyaan lainnya yang juga banyak mencuat, apakah pengangkatan Kaesang ini merupakan cara PSI mengharapkan coattail effect atau efek ekor jas dari sosok Kaesang. Dengan kata lain, apak benar partai berlambang bunga mawar ini berharap figur Kaesang mampu menggiring publik memilih PSI dalam Pemilu 2024 mendatang sehingga meraih suara signifikan dan bisa menempatkan kadernya di Senayan atau DPR RI.

Wakil Ketua Umum (Waketum) PSI Andy Budiman tak membantah hal itu.

“Mas Kaesang adalah sosok yang tepat untuk membawa PSI lolos ke Senayan (DPR RI),” kata Andy kepada Inilah.com, Jumat (29/9/2023).

Terlebih, Andy menyebut, Kaesang tidak ujug-ujug menjadi ketum PSI. Terpilihnya suami Erina Gudono sebagai pucuk pimpinan PSI, ujar Andy mengungkapkan, berdasarkan suara dari bawah dan hasil musyawarah 38 ketua dewan pimpinan wilayah dan disampaikan kepada DPP dan Dewan Pembina PSI.

Faktor lainnya, usia Kaesang yang dinilai mampu mewakili generasi muda. Pasalnya, sebagai partai yang mengeklaim partainya anak muda, PSI sadar pemilih terbanyak pada Pemilu 2024 adalah generasi muda. Menurut Andy, apabila generasi muda merasa tak terwakili, maka mereka dinilai akan semakin apatis dengan politik.

“Kaesang adalah figur paling tepat yang bisa berkomunikasi dengan anak-anak muda,” ujar Andy.

Atas dasar itu, Kaesang memang dibebani target membawa PSI lolos ke DPR RI. Andy maklum apabila banyak orang meragukan kemampuan pemilih sejumlah unit usaha tersebut. Namun, dia meyakini, aspek senioritas dan pengalaman dalam dunia politik bukan keunggulan, melainkan sebuah beban tersendiri. Sedangkan, figur Kaesang, ucap Andy, mampu membawa harapan baru untuk membawa politik ke arah lebih baik.

PSI didirikan sembilan tahun lalu atau tepatnya 16 November 2014. Sosok Grace Natalie menjadi nakhoda partai ini. Kemudian, seiring berjalannya waktu dan melalui berbagai proses, PSI dinyatakan sebagai peserta Pemilu 2019. Namun, perolehan suara PSI pada pemilu empat tahun lalu hanya 2,6 juta suara atau tepatnya  2.650.361 suara. Dengan begitu, PSI belum bisa meloloskan wakilnya ke DPR RI lantaran gagal memenuhi Parliamentary Threshold atau ambang batas perolehan suara sebesar 4 persen.

Menurut Ketua DPP PSI Sigit Widodo, partai tempatnya bernaung memang partai kecil yang masih harus banyak belajar dan berjuang untuk bisa menempatkan wakilnya di Senayan alias DPR RI. Perjuangan ini dinilai akan membuahkan hasil di bawah kepemimpinan Kaesang Pangarep. Dia mengakui, Kaesang memang bukan satu-satunya faktor yang akan meloloskan PSI ke Senayan. Terlebih, apabila Kaesang dijuluki “dewa penyelamat” PSI.

“Kami tentu tidak bisa mengecilkan perjuangan seluruh kader PSI di Indonesia yang sejak Pemilu 2019 selesai langsung bekerja lagi untuk memenangkan PSI di Pemilu 2024,” tutur Sigit.

Meski begitu, Kaesang yang notabene seorang putra presiden dipandang punya semangat dan visi yang sama dengan keluarga besar PSI. “Jadi di luar fakta Bro Kaesang anak seorang presiden, dia juga punya kapabilitas yang tinggi dan punya potensi besar untuk memajukan partai,” ucap Sigit.

Sementara, Anggota Dewan Pembina PSI Isyana Bagoes Oka bangga dan senang Kaesang kini memimpin PSI. Tanpa sungkan, ia memberikan stempel kepada Kaesang sebagai energi baru bagi PSI. Adanya pandangan maupun komentar negatif dengan masuknya Kaesang, Isyana tak membantah. Ia menganggap hal itu sebagai masukan untuk PSI.

“Semangat barunya sangat terasa. Lihat saja dari tanggal 25 September Mas Kaesang diangkat menjadi ketua umum dan dibacakan SK-nya oleh Dewan Pembina, besoknya sudah langsung gaspol, tancap gas, sudah langsung  rapat DPP,” ucap Isyana semringah.

Dalam pandangan Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, jika diibaratkan dengan pakaian, maka apa yang dikenakan Kaesang saat ini terlalu kecil. Artinya, Kaesang sejatinya layak bergabung ke partai politik lain yang lebih besar seperti PDIP, Golkar atau bahkan Gerindra. Namun Adi melihat, PSI menjadi pilihan politik rasional bagi Kaesang. Sebab, terbuka kemungkinan, PSI akan dijadikan eksperimen politik oleh sang putra presiden itu.

“Mungkin ingin berjuang di politik ingin meniti karier dari bawah. (Jadi) bagaimana awalnya PSI yang tidak diperhitungkan jadi diperhitungkan, bagaimana PSI yang tidak pernah masuk parlemen bisa masuk parlemen di tangan Kaesang,” ujar Adi.

Hal itu, kata Adi menambahkan, menjadi tantangan cukup besar bagi Kaesang. Kaesang pun wajib membuktikan apakah terpilihnya dia sebagai ketum PSI layaknya kereta cepat Jakarta-Bandung mampu membawa PSI menerobos ke Senayan atau tidak. [Diana Rizky| Reyhaanah A]

Back to top button