Pelatih Lazio, Maurizio Sarri, menyatakan keyakinannya bahwa timnya layak memperoleh kemenangan lebih besar dari skor 1-0 atas AS Roma dalam perempat final Coppa Italia di Stadio Olimpico, Rabu (10/1/2024) waktu setempat. Menurutnya, Lazio memiliki sejumlah peluang mencetak gol yang lebih banyak dan lebih nyata selama pertandingan.
Dalam konferensi pers usai laga, Sarri merespons klaim Jose Mourinho bahwa penalti yang diberikan kepada Lazio adalah produk dari era VAR.
“Berdasarkan rekaman yang saya lihat, itu adalah penalti yang jelas. Bek tidak mendekati bola. Wasit Daniele Orsato hanya butuh delapan detik untuk melihatnya di monitor,” ujar Sarri mengutip Football-Italia, Kamis (11/1/2024).
“Itu hanya relatif menarik karena selain dari tiga atau empat menit selama waktu tambahan, Roma tidak memiliki kesempatan mencetak gol. Sungguh memalukan kami gagal menggandakan keunggulan dalam 20 menit setelah mencetak gol. Secara keseluruhan, hasil 1-0 terasa sangat ketat mengingat performa kedua tim,” tambahnya.
Sejak mengambil alih Lazio, Sarri telah memenangkan empat dari enam Derby della Capitale melawan Roma, hanya kalah sekali. Hari ini juga merupakan hari ulang tahun Sarri, dan dia membuat pengakuan mengejutkan.
“Saya tidak terlalu peduli tentang Coppa Italia, karena bahkan di Serie A, derby bernilai lebih dari hanya tiga poin. Pertandingan ini dimainkan untuk para penggemar dan kami senang memberikan kegembiraan kepada pendukung Lazio.”
Sarri juga menjelaskan pilihannya menggunakan Christos Mandas, kiper ketiga, yang menjalani debutnya menggantikan Ivan Provedel yang mengalami gejala flu.
“Mandas sangat baik dalam latihan. Selain itu, karena dia adalah milik kami dan tidak dipinjam, penting untuk melihatnya beraksi dalam pertandingan nyata. Dia tegang di awal, tapi kemudian bermain sangat baik.”
Pertandingan berakhir dengan kekacauan saat Pedro, Sardar Azmoun, dan Gianluca Mancini dari kedua tim terkena kartu merah. Ini berarti dua pemain Lazio akan diskors untuk leg pertama semifinal melawan pemenang antara Juventus atau Frosinone.
Dengan jadwal yang padat di bulan Januari, termasuk Supercoppa Italiana Final Four di Arab Saudi, Sarri ditanya apakah timnya telah mencapai konsistensi bermain. “Untuk saat ini ya, tapi kadang itu bisa berubah.
Ada tim di Serie A yang lebih baik persiapannya daripada kami. Kami harus berterima kasih pada pemain baru yang untuk sementara waktu menjaga kami tetap bertahan sementara beberapa bintang musim lalu mengalami penurunan performa. Jika suasana di ruang ganti tetap seperti ini, kami bisa mengejar ketertinggalan.”
