Ototekno

Mark Zuckerberg: Quest 3 Lebih Baik dari Apple Vision Pro


CEO sekaligus pendiri Meta Platforms Inc., Mark Zuckerberg, mengambil langkah tak terduga dengan menguji coba Vision Pro, headset mixed reality terbaru dari Apple. Dalam sebuah video yang diunggah ke Instagram pribadinya pada Senin (12/2/2024), Zuckerberg membagikan pandangannya mengenai perangkat canggih ini yang menjadi saingan langsung dari produk andalannya, Meta Quest 3.

Zuckerberg memulai video dengan pernyataan yang mengejutkan, “Baiklah, teman-teman, jadi, saya akhirnya mencoba Vision Pro dari Apple.” Sebelumnya, dia mengungkapkan skeptisisme terhadap kemampuan Vision Pro dibandingkan dengan Quest 3, yang menawarkan harga jauh lebih terjangkau. Dengan harga peluncuran Quest 3 sebesar US$500 (sekitar Rp7,8 juta), produk ini ditawarkan dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan Vision Pro yang dibanderol US$3.500 (sekitar Rp54,6 juta).

Namun, setelah pengalaman langsung, Zuckerberg menyatakan, “Tetapi setelah menggunakannya, saya tidak hanya berpikir bahwa Quest memiliki harga yang lebih baik, saya pikir Quest adalah produk yang lebih baik, titik.” Ulasan ini merefleksikan kepercayaan Zuckerberg akan superioritas produk buatannya sendiri, meski dihadapkan pada teknologi terbaru dari Apple.

Video yang diunggah oleh Zuckerberg tidak hanya menampilkan ulasan verbal tetapi juga dimanfaatkan untuk memperlihatkan teknologi “passthrough” yang merupakan salah satu fitur unggulan kedua headset. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk melihat lingkungan sekitar mereka melalui kamera yang terpasang pada perangkat. Selama video, Zuckerberg juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mengkritik Vision Pro, sekaligus mempromosikan Quest 3.

Hingga berita ini dibuat, Apple belum memberikan tanggapan atas video ulasan Zuckerberg. Namun, komentar Zuckerberg tidak berhenti pada perbandingan produk. 

Ia juga mengkritik keras pendekatan “walled garden” Apple, yang mengontrol ketat aplikasi dan layanan yang dapat diakses pengguna pada ekosistem perangkatnya. Menurut Zuckerberg, pendekatan ini telah berhasil pada era komputasi mobile, namun ia bertekad untuk memastikan bahwa model terbuka yang dianut oleh Meta akan mendominasi generasi komputasi berikutnya.

Zuckerberg mengakui beberapa keunggulan teknis Vision Pro, seperti resolusi layar yang lebih tinggi dan teknologi pelacakan mata yang impresif. Namun, dia juga menyatakan bahwa Meta berencana untuk mengintegrasikan teknologi pelacakan mata yang lebih canggih ke dalam produk Quest di masa yang akan datang, menandakan komitmen Meta untuk terus berinovasi dan bersaing di pasar teknologi.

Pernyataan dan ulasan dari seorang tokoh teknologi sekaliber Mark Zuckerberg tidak hanya menyoroti persaingan ketat antara dua raksasa teknologi tetapi juga memberikan wawasan tentang strategi dan pandangan mereka terhadap masa depan teknologi mixed reality. Ini menjadi contoh nyata dari dinamika industri teknologi yang terus berkembang, di mana inovasi dan kompetisi menjadi kunci utama.

Back to top button