News

Marak Mahasiswi Bunuh Diri, Begini Cara Mencegah Agar Tidak Terjadi Lagi

Miris, dalam waktu yang berdekatan ada dua orang mahasiswi bunuh diri.

Pertama, Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang lompat dari lantai 4 Gedung parkir mobil Mal Paragon Semarang, Jawa Tengah, Selasa (11/10/2023), petang. 

Korban dipastikan bunuh diri dan tewas tergeletak, serta ditemukan sepucuk surat yang berisi pesan terakhir untuk keluarga.

Selain itu, terdapat pula mahasiswi Udinus (Universitas Dian Nuswantoro) yang ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kos di Jalan Bulusan Selatan VII 1, Bulusan Tembalang, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023) malam. 

Seorang saksi bernama Kuncoro saat melihat korban sudah meninggal, dia juga menemukan secarik kertas yang bertuliskan pesan pamit.

Melihat kedua kejadian tersebut sangat memprihatinkan. Hal ini dialami oleh dua orang mahasiswi, yang usianya masih sangat muda.

Mengutip dari mayoclinic, Kamis (12/10/2023), pikiran dan perilaku untuk bunuh diri sering terjadi pada orang yang memiliki penyakit mental. 

Penyakit mental, juga disebut gangguan kesehatan mental, mengacu pada berbagai kondisi kesehatan mental gangguan yang memengaruhi suasana hati, pemikiran, dan perilaku Anda. 

Contoh penyakit mental antara lain depresi, gangguan kecemasan, skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif.

Banyak orang memiliki masalah kesehatan mental dari waktu ke waktu. 

Namun masalah kesehatan mental bisa berubah menjadi penyakit mental ketika tanda dan gejala yang terus-menerus menyebabkan stres dan memengaruhi kemampuan Anda untuk berfungsi.

Penyakit mental dapat membuat Anda sengsara dan dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, seperti di sekolah, tempat kerja, atau dalam hubungan. Dalam kebanyakan kasus, gejala dapat diatasi dengan kombinasi obat-obatan dan terapi bicara (psikoterapi).

Sebelum akhirnya seseorang melakukan bunuh diri, ada beberapa gejala yang bisa Anda perhatikan.

Gejala

Tanda dan gejala penyakit jiwa bisa berbeda-beda, tergantung kelainannya, keadaan dan faktor lainnya. Gejala penyakit mental dapat mempengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku.

Contoh Tanda dan Gejalanya Meliputi:

  • Merasa sedih atau sedih
  • Bingung berpikir atau berkurangnya kemampuan berkonsentrasi
  • Ketakutan atau kekhawatiran yang berlebihan, atau perasaan bersalah yang ekstrem
  • Perubahan suasana hati yang ekstrim, naik dan turun
  • Penarikan diri dari teman dan aktivitas
  • Kelelahan yang parah, energi rendah, atau masalah tidur
  • Detasemen dari kenyataan (delusi), paranoia atau halusinasi
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau stres sehari-hari
  • Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang
  • Masalah dengan alkohol atau penggunaan narkoba
  • Perubahan besar dalam kebiasaan makan
  • Perubahan gairah seks
  • Kemarahan, permusuhan, atau kekerasan yang berlebihan
  • Pemikiran untuk bunuh diri.

Terkadang gejala gangguan kesehatan mental muncul dalam bentuk masalah fisik, seperti sakit perut, sakit punggung, sakit kepala, atau rasa sakit dan nyeri lainnya yang tidak dapat dijelaskan.

Jika Anda merasa akan melukai diri sendiri atau mencoba bunuh diri, segera dapatkan bantuan.

Perilaku Bunuh Diri bisa Dicegah

Tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit mental. Namun, jika Anda menderita penyakit mental, mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan stres, meningkatkan ketahanan, dan meningkatkan harga diri dapat membantu mengendalikan gejala Anda. 

Ada beberapa langkah yang bisa Anda simak:

Perhatikan tanda-tanda peringatan: Konsultasikan dengan dokter atau terapis Anda untuk mempelajari apa yang mungkin memicu gejala Anda. 

Buatlah rencana agar Anda tahu apa yang harus dilakukan jika gejalanya kembali. 

Hubungi dokter atau terapis Anda jika Anda melihat adanya perubahan pada gejala atau perasaan Anda. Pertimbangkan untuk melibatkan anggota keluarga atau teman untuk memperhatikan tanda-tanda peringatan.

Dapatkan perawatan medis rutin: Jangan mengabaikan pemeriksaan atau melewatkan kunjungan ke penyedia layanan kesehatan utama Anda, terutama jika Anda merasa tidak enak badan. 

Anda mungkin mempunyai masalah kesehatan baru yang perlu diobati, atau Anda mungkin mengalami efek samping pengobatan.

Dapatkan bantuan saat Anda membutuhkannya: Kondisi kesehatan mental akan lebih sulit diobati jika Anda menunggu hingga gejalanya memburuk. 

Perawatan pemeliharaan jangka panjang juga dapat membantu mencegah kambuhnya gejala.

Jaga dirimu baik-baik: Tidur yang cukup, makan sehat dan aktivitas fisik yang teratur adalah penting. Cobalah untuk mempertahankan jadwal yang teratur. 

Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan utama Anda jika Anda sulit tidur atau jika Anda memiliki pertanyaan tentang diet dan aktivitas fisik.

Back to top button