News

LSI Denny JA: Jokowi Tak Dikategorikan sebagai King Maker 

Selasa, 20 Des 2022 – 15:59 WIB

Denny JA

Konferensi pers hasIl temuan dan analisis survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang digelar di Jakarta, Selasa (20/12/2022). (Foto: Inilah.com/ M. Harris)

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis empat tokoh yang dinilai menyandang status king maker pada kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Menariknya Presiden Joko Widodo tidak masuk kategori king maker lantaran bukan ketua umum partai politik dan tak memiliki partai.

“Definisi king maker di sini adalah tokoh kunci yang memegang tiket dan yang menentukan capres. Bahwa memang secara kepartaian Jokowi tidak memiliki partai,  sehingga itulah yang menyebabkan kita tidak menyebutnya,” kata pembicara LSI, Fitri Hari di kantor LSI Denny JA, kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (20/12/2022).

Karena secara legal formal, lanjut Fitri, peraturan undang-undang pemilu masih mensyaratkan bahwa capres adalah yang diajukan oleh partai atau gabungan partai. Sehingga, Jokowi dinilai bukan kandidat yang tepat disebut sebagai king maker.

“Jika pun Jokowi memiliki efek, itu pun sudah pasti dan kita sudah menganalisa itu. Itu kita juga mengukur sejauh mana pengaruh Jokowi dalam mengendorse tokoh-tokoh atau kandidat capres,” jelas dia.

Dari temuan LSI Denny JA, Jokowi efek hanya berpengaruh sekitar 2 persen bagi capres-cawapres yang ia endorse.

“Pengaruhnya hanya di bawah 2 persen. Jokowi efek itu akan berpengaruh jika marginnya dekat. Tapi akan tidak terlalu menentukan pemenang jika marginnya jauh. Walau demikian kita tidak men-denial Jokowi sebagai footgather,” tutur dia.

Adapun, semula empat king maker versi LSI Denny JA di antaranya Megawati Soekarno Putri, Airlangga Hartarto (AH), Prabowo Subianto, dan Surya Paloh.

Empat king maker menonjol, dengan alasan masing-masing. King maker pertama, Megawati Soekarno Putri yang merupakan ketua umum dan sosok sentral di PDIP. PDIP sudah mengantongi tiket penuh untuk bisa mencalonkan pasangan presiden di pilpres 2024. Raihan kursi PDIP di DPR RI sebanyak 128 kursi (setara 22,26%) melampaui persyaratan minimal mengajukan pasangan capres- cawapres 2024 sebanyak 20%.

Airlangga Hartarto yang merupakan Ketua Umum Partai Golkar dan inisiator dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar dengan jumlah kursi 85 kursi (14,78%), PAN dengan jumlah kursi 44 kursi (7,65%), dan PPP dengan jumlah kursi 19 kursi (3,3%). KIB sudah mengantongi tiket. Jumlah kursi koalisi ini sebanyak 148 kursi (25,73%).

Sementara, Prabowo Subianto, merupakan satu dari tiga capres elektabilitas tertinggi dan mengendalikan Gerindra sebagai partai terbesar ketiga. Prabowo saat ini mencapai 23,9%, berada di urutan kedua. Raihan kursi Partai Gerindra di DPR RI sebanyak 78 kursi (13,57%). Masih kurang 37 kursi (6,43%) untuk bisa mendapatkan tiket pencapresan di 2024.

Adapun king maker keempat adalah Surya Paloh yang mengendalikan satu dari tiga capres elektabilitas tertinggi (Anies Baswedan). NasDem yang dipimpinnya saat ini selalu dikaitkan dengan dua partai Demokrat dan PKS dalam koalisi perubahan.

Jumlah kursi dua partai tersebut adalah 104 kursi (18,09%). Jika Partai Demokrat dan PKS di tambah Partai NasDem yang mempunyai 59 kursi, maka jumlah kursi mencapai 163 kursi (28,35%). Jumlah ini melampaui syarat minimal tiket pencapresan 2024.

Back to top button