News

Marak Hoaks Jelang Pemilu, DPR Ungkap Ada 425 Berita Bohong Sepanjang Maret-Juni

Anggota Komisi I DPR RI, Rudianto Tjen mengatakan, masuk tahun politik jelang Pemilu 2024, penyebaran kabar bohong atau hoaks makin ramai. Ia mengungkapkan, pihaknya telah menangani sebanyak 425 hoaks sepanjang Maret hingga Juni 2023.

“Terbilang cukup banyak berita bohong (hoaks) yang kami tangani selama beberapa bulan yang mencapai 425 hoaks, yang sebagian besar didominasi berita politik,” kata Rudianto Tjen di Sungailiat, Bangka Belitung, Kamis (27/7/2023).

Mungkin anda suka

Ia pun mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita yang belum jelas kebenaran atau sumbernya. Rudianto juga mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama mencegah penyebaran berita hoaks karena dampaknya cukup besar di tengah masyarakat. “Persatuan dan kesatuan masyarakat harus kita utamakan, jangan sampai terpecah akibat berita hoaks,” ujarnya.

Ia berkeyakinan masyarakat sudah cukup cerdas untuk membedakan berita yang benar dan yang salah, sehingga tidak mudah mempercayai sesuatu hal yang dianggap bohong. “Masyarakat harus mendukung penuh Pemilu 2024 mendatang agar berjalan aman lancar dan demokratis,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Pemilu 2024 harus berjalan dengan penuh kegembiraan, tanpa ada ujaran kebencian, hoaks, serta saling fitnah di media sosial. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Harlah ke-25 PKB di Solo, Minggu (23/7/2023).

“Jangan ada ujaran kebencian. Jangan ada lagi berita bohong, banyak itu yang di pemilu-pemilu sebelumnya. Terutama di medsos. Jangan lagi ada fitnah-fitnahan. Sekali lagi, jangan lagi ada fitnah-fitnahan, utamanya juga di medsos,” tegas Jokowi.

Dia menekankan perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal wajar. Dia meminta perbedaan pilihan tidak direspons dengan saling bertengkar atau saling menjelekkan. Jokoi harap setelah menjalani pemilu seluruh rakyat Indonesia kembali bersatu sebagai sebuah bangsa yang besar.

Back to top button