News

Manuver Airlangga Memicu KIB Bubar

Partai Golkar yang dikomandoi oleh Airlangga Hartarto merupakan motor penggerak terbentuknya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun masing-masing partai yang tergabung di dalamnya, selalu terlihat membuat gerakan atau manuver sendiri-sendiri.

Yang terbaru, manuver dilakukan oleh sang pemegang tongkat komando itu sendiri, Airlangga. Kehadirannya di acara buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower beberapa waktu lalu, menyiratkan bahwa memang Airlangga mencari kepastian bagi dirinya dan partai beringin untuk bisa terus dekat dengan kekuasaan, menempel dengan bakal capres Anies Baswedan yang memang memiliki peluang memenangkan Pilpres 2024.

Tak kompaknya partai-partai yang tergabung dalam KIB, tentu akan berujung pada bubarnya koalisi bentukan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Masing-masing anggotanya terlihat masih banyak melakukan manuver politik yang justru tidak menuju pada kepastian pasangan capres – cawapres 2024 KIB,” kata pengamat politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun, saat dihubungi inilah.com di Jakarta, Selasa (28/3/2023).

“Tentu saja dalam situasi seperti itu Airlangga melakukan manuver dan berhitung untuk kontestasi pilpres 2024. Sebab secara Historis Golkar selalu memilih jalan bergandengan dengan siapapun pemenang pemilu,” sambung dia.

Senada dengan itu, pengamat politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo mengatakan manuver Airlangga kali ini bisa dikatakan sebagai upaya mencoba peruntungan dalam berburu tiket menuju kontestasi Pilpres 2024, dengan mulai mendekati kubu Koalisi Perubahan untuk Persatuan, melalui acara buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower, Sabtu (25/3/2023) lalu.

Wasisto juga melihat besar potensi Partai Golkar untuk merubah haluan, untuk masuk ke barisan pendukung Anies Baswedan. “Ada potensi demikian. Maksudnya adalah upaya menjaga peluang politik potensial 2024,” ujarnya saat dihubungi inilah.com di Jakarta, dikutip Selasa (28/3/2023).

Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto turut hadir dalam acara buka puasa bersama (bukber) di NasDem Tower, Sabtu (25/3/2023) malam. Kehadiran Airlangga saja sudah menjadi tanda tanya besar, seakan menyiratkan kemungkinan dirinya dan partai beringin merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Ketika ditanya perihal itu, Airlangga tak menampik, malah menyiratkan adanya potensi terbentuk sebuah koalisi besar, tentu melibatkan partainya dan tiga partai lainnya di dalam Koalisi Perubahan, yakni PKS, Partai Demokrat dan Partai NasDem.

Ia menegaskan bahwa tidak ada yang salah dengan terbentuknya sebuah koalisi besar, malah diklaimnya akan membawa keuntungan bagi Indonesia. “Koalisi besar di mana-mana menguntungkan Indonesia, jadi kita tunggu tanggal mainnya,” imbuhnya.

Potensi KIB Bubar

Sejatinya, kabar KIB bubar sudah jauh-jauh hari santer terdengar. Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy atau Romy sudah sempat mengatakan bahwa KIB berpotensi bubar karena terlalu lama jalan di tempat alias masih gamang terkait urusan capres dan cawapres.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memberi analisis terkait apa yang melatarbelakangi Rommy sampai bersuara KIB berpotensi bubar. Dia menduga KIB memang kini berada pada titik jenuh koalisi.

“Semua poros politik potensial bubar. Pemicunya urusan capres dan cawapres. KIB tentu pada tahap tertentu sampai titik jenuh karena tak kunjung ada kemajuan soal pasangan capres dan cawapres,” kata Adi Prayitno saat dihubungi, Selasa (7/3/2023).

Adi lalu mengambil contoh sikap partai-partai di dalam KIB yang menyuarakan capresnya masing-masing. Menurutnya, sejauh ini belum ada titik temu atau diskusi yang dilakukan KIB terkait usulan masing-masing.

“Misalnya PAN kelihatan deklarasi dukung Ganjar. PPP juga menominasikan Ganjar sebagai jagoan yang potensial diusung. Golkar tetap Airlangga Hartarto. Tapi ketiga partai ini belum duduk bersama soal kira-kira siapa capres dan cawpares definitif yang bakal diusung bersama. Wajar jika Rommy bilang KIB potensial goyang,” lanjut dia.

Back to top button