Kanal

Lembaran Quran yang Hilang

Oleh : Saeed Kamyabi (Corporate Religious Trainer)

Di sebuah kota yang penuh dengan riuh rendah mesin dan kemajuan teknologi, hiduplah seorang pria bernama Arief. Dia adalah seorang muslim yang taat, dan kecintaannya pada Al Quran telah mendorongnya untuk membuka sebuah percetakan khusus untuk mencetak dan menyebarkan salinan dari kitab suci tersebut. Percetakannya bernama IPB Printing House, telah menjadi tujuan utama bagi banyak orang untuk mendapatkan Al Quran yang indah dan berkualitas tinggi.

Suatu hari, Arief menerima undangan tak terduga. Sebuah perusahaan percetakan modern, TechPrint Inc. mengundangnya untuk mengunjungi pabrik mereka yang terkenal dengan teknologi mutakhir dalam mencetak Al Quran. Meskipun dia merasa cemas dengan  kunjungan itu, Arief berpikir bahwa mungkin ada kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang perkembangan teknologi terbaru dalam mencetak kitab suci yang sangat dia cintai.

Ketika Arief tiba di TechPrint Inc, dia merasa takjub melihat pabrik yang megah dan canggih. Dia disambut pemilik perusahaan, seorang pria bernama Daniel, yang non-muslim. Daniel adalah orang yang ramah dan terbuka, tetapi Arief merasa ragu karena dia tahu, Daniel tidak mengenal ajaran-ajaran Islam.

Daniel memperkenalkan Arief pada beberapa inovasi terbaru dalam pencetakan Al Quran. Mesin-mesin modern yang canggih itu membuat proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien. Namun, Arief merasa semakin cemas karena dia melihat bahwa Al Quran yang dicetak di pabrik ini tidak diolah dengan penuh kehormatan seperti yang dia lakukan.  Tidak ada tanda-tanda rasa kerendahan hati yang harus dipunyai ketika menyentuh kitab suci ini.

Dalam perjalanan kunjungannya, Arief menyaksikan Al Quran yang belum selesai dicetak diletakkan dengan sembarangan di atas meja dan tanpa dijaga dengan baik. Tangan-tangan tak berwudhu menyentuh halaman-halaman suci tanpa penghormatan yang seharusnya. Arief merasa hatinya tertekan melihat keadaan ini.

Pada suatu kesempatan, Daniel menawarkan Al Quran yang baru saja dicetak sebagai kenang-kenangan untuk Arief. Namun, hati Arief berteriak tidak setuju. Dia ingin menolak tawaran itu, tetapi dia tidak ingin menyakiti perasaan Daniel yang baik hati.

Dalam kunjungan itu, Arief juga sempat melihat seorang pekerja tak sengaja menjatuhkan sebuah Al Quran yang baru dicetak ke lantai. Dia langsung berlari mendekati pekerja itu, mengangkat kitab suci yang tak berdaya, dan mencoba menutupnya dengan penuh kehati-hatian. Tapi, dia merasa sangat kesal karena Al Quran itu harus mengalami perlakuan yang tidak pantas.

Arief bingung, dan perasaannya campur aduk. Dia ingin menegur pekerja itu, tapi dia juga merasa dia harus bersikap santun. Dia akhirnya memutuskan untuk mengakhiri kunjungan lebih cepat dan mengucapkan terima kasih kepada Daniel atas undangannya. Namun, perasaan sedih dan kekecewaan tetap membayangi hatinya.

Setelah kembali ke IPB Printing House, Arief merenungkan peristiwa pahit yang dialaminya. Dia merasa sedih melihat bagaimana Al Quran yang dihormati dan disucikan dengan sepenuh hati di tempatnya menjadi terlupakan di pabrik modern itu.

Kesedihan Arief menjadi pendorong untuk berusaha lebih keras lagi dalam mencetak Al Quran. Dia ingin mengingatkan orang-orang akan nilai-nilai suci dalam kitab tersebut dan betapa pentingnya menghormatinya dengan penuh kesadaran.

Meskipun dia merasa sedih oleh pengalaman yang tidak menyenangkan, Arief menyadari bahwa itu adalah bagian dari perjalanan hidupnya. Dia mengambil hikmah dari kesedihan itu dan berkomitmen untuk terus menegakkan nilai-nilai keagamaan dan kehormatan dalam pekerjaannya.

Akhirnya, lembaran Quran yang hilang di pabrik modern itu menyadarkan Arief akan pentingnya menjaga nilai-nilai keagamaan dan kehormatan, bahkan dalam hal-hal yang tampaknya sepele. Dia menyemangati dirinya sendiri untuk terus menyebarkan cinta dan penghormatan terhadap Al Quran, meskipun tantangan mungkin muncul di sepanjang jalan.

(Serial tulisan ini bersifat fiksi edukasi. Dedikasi dan motivasi untuk rekan-rekan para pengusaha Muslim. Jika ada kesamaan nama, tempat, ruang dan waktu itu adalah takdir Ilahi semata, bukan sengaja)

PT Inti Permata Berkah (IPB) menerima Order Cetak Al-Qur’an Custom. Harga hanya limapuluh ribuan… Hub. Khadijah WA 0813 9910 8585

Back to top button