Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengaku bingung dengan hasil beberapa lembaga survei yang menunjukan elektabilitas Ganjar-Mahfud.
Hal ini lantaran terjadi perbedaan hasil yang menunjukkan bahwa pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi buncit.
“Yang terbaru, katanya survei Indikator (Politk) dan CSIS (Center of Strategies and International Studies) menunjukkan angka 24 dan 19,” kata Arsjad dalam pidatonya di acara ‘45 Hari Menuju Kemenangan’ di Djakarta Theater, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).
Disamping itu, Arsjad membeberkan bahwa dalam survei internalnya, Ganjar-Mahfud konsisten menempati posisi kedua. Sementara pasangan calon yang diduga Prabowo-Gibran menempati posisi pertama dan Anies-Cak Imim di posisi terakhir.
“Kita di peringkat kedua dengan 37 persen, sementara paslon lainnya di tingkat 41 (persen) dan 21 (persen),” jelasnya.
Dengan posisi yang belum dianggap aman ini, Arsjad menyerukan kepada seluruh relawan dan serta tim suksesnya untuk tidak gentar mendukung Ganjar-Mahfud.
Padahal, diakuinya survei ini didapatkan melakui berbagai metode, mulai dari perhitungan, Forum Group Discussion (FGD) hingga analisis media yang teruji.
“Untuk kita tetap bersama, bahwa kita harus bekerja lebih keras, lebih efektif utk mencapai target kemenangan, apalagi kalau kita lihat datanya,” ujarnya.
Arsjad menilai bahwa pertempuran ini dianggap dinamis mengingat perubahan dapat terjadi dengan cepat. Oleh karenanya, ia menyerukan pihaknya untuk gencar turun langsung ke akar rumput.
“Kita isi pikirannya dengan siapa Ganjar-Mahfud, apa gagasannya, dan bagaimana track recordnya. Perlu pada akhirnya tujuan pertempuran ini adalah kemenangan rakyat. Rakyat harus menang,” tegasnya.
