Market

KPK Jangan Hanya Garap Gratifikasi Rafael, Bongkar Geng Pencoleng Pajak

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan berharap KPK tidak hanya membongkar dugaan gratifikasi Rafael Alun Trisambodo (RAT) sebesar Rp1,3 miliar. Dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) harus diusut. Pintu masuk bongkar geng pencoleng di pajak.

“Sejauh ini, KPK hanya menetapkan Rafael Alun sebagai tersangka penerima gratifikasi, melalui perusahaan konsultan pajak milik Rafael Alun, PT Artha Mega Ekadhana (AME). Rafael Alun dituduh menerima gratifikasi senilai 90 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar. Hanya 90 ribu dolar AS,” papar Anthony, Jakarta, Sabtu (8/4/2023).

Apabila kasus yang diungkap KPK hanya gratifikasi Rafael Alun sebesar Rp1,3 miliar, lanjut Anthony, maka patut diduga ada upaya KPK mau mengecilkan atau mengisolir permasalahan, agar berhenti sampai di Rafael Alun saja. Dan tidak melebar ke pihak lainnya, khususnya keberadaan geng pencoleng di Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Kasus kekayaan tak wajar Rafael Alun Trisambodo bakal menyeret nama-nama lain pegawai pajak. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa sejumlah pegawai DJP yang memiliki kekayaan atau aset gendut, mencurigakan.

Sebelumnya, Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan mengatakan bahwa KPK siap membongkar keberadaan ‘geng’ sektor perpajakan. Hal ini terkait dugaan TPPU yang santer terjadi di DJP.

Kata dia, Rafael memiliki banyak teman di lingkungan DJP. Dan, KPK telah mengendus adanya pola yang lazim digunakan geng pencoleng pajak inim yakni dengan menyamarkan kekayaan mereka. “Karena ada kaitannya dengan yang ini (Rafael),” ujar Pahala.

Pahala menyebut, geng tersebut memiliki kemampuan yang sangat canggih dalam menyamarkan harta kekayaannya. Ia mengibaratkan geng di Ditjen Pajak itu memiliki kemampuan jurus silat yang lihai. Hal ini membuat KPK memerlukan waktu untuk memahami pola dan gerakan mereka. Baca juga: Konsultan Pajak yang Jadi Nominee Rafael Diduga Kabur ke Luar Negeri “Saya kan ilmunya rendah. Jadi saya butuh melihat dulu gerakan silatnya kayak apa, sebulan lagi saya baru bisa,” kata Pahala.

Back to top button