Market

Konflik Iran-israel, Investor Tinggalkan Surat Utang Pindah Emas atau Dolar AS


Konflik Iran-Israel diprediksi bakalan panjang bakal menjadi tantangan berat bagi tim ekonomi pemerintah. Karena akan berdampak kepada investasi. Pemilik modal akan lebih memilih investasi emas dan dolar AS, ketimbang surat berharga negara (SBN) atau surat utang.

Ekonom Ibrahim Assuaibi mengatakan, konflik Iran dan Israel yang terus memanas dapat memicu investor beralih ke aset yang berisiko rendah alias safe haven. Apa itu? Ya itu tadi, kalau bukan emas ya dolar AS.

Kondisi ini, kata Ibrahim, bakal memperlamah nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS.  
“Penyerangan ini menargetkan bagi para investor sehingga safe haven akan dijadikan sebagai lindung nilai,” kata Ibrahim kepada awak media di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka itu, menuturkan, dolar AS kembali menguat, dan kemungkinan besar indeks dolar AS akan bergerak ke 108. Sehingga nilai tukar rupiah pun hari ini diperkirakan akan semakin melemah.

“Rupiah pun yang hari ini saya lihat kemungkinan besar akan mengalami penguatan, ini pun juga ikut melemah hampir 108 poin pelemahannya di pagi ini. Ini mengindikasikan bahwa perang di Timur Tengah ini sangat luar biasa sekali,” ujarnya.

Harga emas saat ini juga sudah melonjak, dan ada kemungkinan besar mencapai level tertinggi sebesar 2.500 dolar AS per ons. Kemudian, harga minyak mentah dunia pun juga diperkirakan akan naik menuju 90 dolar AS per barel.

“Kita berharap, konflik Iran dengan Israel tidak berkepanjangan untuk menstabilkan kondisi ekonomi global,” paparnya.

Analisa Ibrahim, cukup masuk akal. jangan kaget jika aliran dana keluar atau capital outflow bakal meledak dalam minggu-minggu ini. Karena itu tadi, investor menarik dananya dengan menjual SBN atau SUN, kemudian memborong emas atau dolar AS. Untuk menurunkan dolar AS, Bank Indonesia (BI) melakukan operasi pasar menggunakan dana cadangan devisa (cadev). 

Hasilnya? Untuk saat ini, intervensi BI sangat sulit diharapkan mampu menurunkan dominasi dolar AS. Kalau pun turun, sifatnya sementara. Selanjutnya, dolar AS akan bablas menuju ke level tertinggi lagi. 

 

 

Back to top button