News

Kisah Pilu Dokter dan Warga Palestina saat Serangan Brutal Israel ke RS Gaza

Dokter spesialis bedah tulang Fadhil Naim memberi kesaksian saat Rumah Sakit Al-Ahli Baptist yang berada di Jalur Gaza, Palestina, mendapat serangan brutal Israel.

Naim tengah beristirahat ketika mendengar benturan keras pada Selasa (17/10/2023) malam sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Ia mulanya tak peduli dengan suara itu dan menganggap serangan udara di tempat lain.

Tiba-tiba, orang-orang penuh luka berdatangan ke bangsal operasi. Mereka berteriak minta tolong.

“Mereka sempat hidup, dan mereka meninggal di lengan kami karena kami tak punya cukup orang untuk menyelamatkan banyak orang,” ungkap Naim ke ABC News seperti dikutip Jumat (20/10/2023).

Saat itu Naim masih belum sepenuhnya sadar bahwa rumah sakit tempat dia bekerja hancur lebur imbas serangan roket, sampai akhirnya dia melangkah ke halaman luar.

Halaman Rumah Sakit Al-Ahli Baptist pun penuh dengan reruntuhan, mobil yang hangus, dan potongan-potongan tubuh manusia.

Hal yang tidak jauh beda juga diungkap oleh seorang warga bernama Mohammed Al Hayek tak lama setelah RS dibom. Ia selamat karena memutuskan beli minuman hangat, sesaat sebelum rumah sakit terkena serangan.

Sebelum melangkahkan kaki, Al Hayek sempat mendapati para pengungsi menyanyi kecil dan berdoa sebelum tidur. . Ia dan kelima sepupunya tinggal di rumah sakit untuk menghindari serangan Israel.

“Saya kembali dan mendapati mereka terkoyak-koyak,” kata Al Hayek.

Dia lantas menunjuk gundukan puing tempat para keponakan duduk. Kini, hanya tersisa darah mereka di dinding.

“Di sini Shahir berada, di sini Mutasim,” papar Al Hayek.

Para pejabat menyatakan rumah sakit itu kehabisan bahan bakar untuk menyalakan generator darurat usai Israel memblokade Gaza.

Serangan ke Rumah Sakit Al-Ahli Baptist terjadi saat pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, bertempur. Mereka berperang sejak 7 Oktober 2023.

Hamas menyalahkan Israel yang meluncurkan roket ke RS itu, tetapi mereka membantah.

Israel justru menuduh sekutu Hamas, Jihad Islam, yang menyebabkan ledakan di rumah sakit karena salah sasaran. Namun, kelompok itu juga membantah dengan menyebut tuduhan Israel tak masuk akal.

Imbas serangan ke RS di Gaza itu setidaknya 500 orang meninggal. Namun, sejauh ini belum ada angka pasti jumlah korban tewas.

Back to top button