News

Helmut Hermawan, Ambisi Pegawai Marketing Kuasai PT CLM

Perkembangan kasus PT Citra Lampia Mandiri (CLM), semakin heboh saja. Lantaran ada dugaan suap yang menyeret petinggi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Menarik untuk mencermati siapakah Helmut Hermawan, sosok sentral dari sengkarut ini.

Kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (17/3/2023), kuasa hukum PT CLM, Dion Pongkor mengatakan, Helmut Hermawan jelas bukan pemilik saham di PT CLM, apalagi PT Asia Pacific Mining Resources (APMR), selaku induknya. Dia itu hanyalah orang biasa yang melamar pekerjaan kepada pemilik PT APMR.

“Menurut keterangan klien saya, Pak Williem Van Dongen, Helmut itu bukan pemilik saham. Dia orang biasa yang melamar kerja sebagai marketing. Bahkan, saat melamar kerja, dia bawa anak istri. Mohon-mohon diterima kerja. Demi anak istrinya itu,” ungkap Dion.

Belakangan, Helmut yang kelahiran Jakarta pada 12 April 1977, harus berurusan dengan hukum karena pelanggaran UU Mineral dan Batu bara (Minerba), serta sejumlah kasus hukum yang tengah berproses. Saat bekerja sebagai marketing PT APMR pun, tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari Helmut.

Informasi saja, PT APMR merupakan pemegang saham mayoritas PT CLM, tepatnya 85 persen. Sedangkan pemegang saham mayoritas PT APMR adalah Jumiatun Van Dongen (97,5 persen). Sisanya yang 2,5 persen digenggam Ruskin.

Namun pada 2018, mantan Dirut APMR, Willem Jan Van Dongen yang juga suami Jumiatun, menemukan adanya 3 dokumen palsu. Dokumen tersebut membubuhkan tanda-tangan Jumiatun dan Ruskin yang telah dipalsukan. Ketiga dokumen itu berisikan akta jual beli APMR, serta keputusan RUPS sirkuler APMR.

Dalam akta jual beli palsu itu, saham Jumiatun di PT APMR seolah-olah telah beralih tangan ke Thomas Azali. Sehingga merubah pula susunan pengurus APMR dan CLM. “Ini skenario yang jahat sekali. Kerjaan tim, otaknya kami duga Helmut Hermawan. Kami sudah laporkan kasus pemalsuan tandatangan ke Bareskrim. Mungkin sebentar lagi sudah ada tersangkanya,” ungkap Dion.

Yang paling mutakhir, terkuak dugaan suap dari Helmut kepada pejabat Kemenkumham melalui asprinya. Semuanya demi memuluskan keinginan Helmut, menguasai PT CLM. Menariknya, informasi miring ini justru dihembuskan Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santosa yang dikenal dekat dengan Helmut.

Tak tanggung-tanggung, Sugeng melaporkan dugaan itu ke KPK. Kejadian ini memperkuat asumsi bahwa Helmut menghalalkan segala cara demi mewujudkan ambisinya.

Back to top button