Market

Keuangan Boncos, PTPP Terpaksa Lego Aset untuk Bayar Utang dan Biayai Proyek di IKN


Masalah lama terkait limbungnya keuangan, masih saja mendera PT Pembangunan Perumahan (Persero/PTPP) Tbk. Sejumlah aset bakal dilego untuk bayar utang, serta pembiayaan proyek.

Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (4/1/2023), Direktur Pengembangan Bisnis & HCM PTPP, Dyah Rahadyannie mengakui adanya rencana divestasi atau penjualan aset pada tahun ini. “Adapun rencana divestasi dari perseroan pada tahun ini. Terdiri dari saham dan lahan,” kata Dyah.

Menurut Dyah, nilai total dari divestasi PTPP sebesar Rp356 miliar. Sedangkan total pendapatan diperkirakan Rp40,39 miliar. Selanjutnya, dana dari divestasi ini, dialokasikan untuk kebutuhan operasional. “Salah satunya untuk melunasi kewajiban perseroan (utang), dan penyelesaian beberapa proyek under development yang ditargetkan diserahterimakan pada 2024,” kata Dyah.

Sementara Direktur Keuangan PTPP, Deni Budiman mengatakan, tahun ini, perseroan menargetkan kinerja penjualan tumbuh di kisaran 30 persen-40 persen dibandingkan tahun lalu.  Dengan adanya serah terima unit di beberapa proyek, diharapkan bisa memberikan tambahan penjualan pada 2024.

“Direncanakan terdapat 4 proyek yang akan diserahterimakan (handover) pada tahun ini. Semoga tahun politik tidak memengaruhi pencapaian target perseroan di tahun mendatang,” kata Deni.

Sebelumnya, PTPP meraih tambahan dua kontrak baru di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur. Nilainya lumayan gede yakni Rp3,1 triliun. Selain itu, PTPP dipercaya memimpin kerja sama operasional (KSO) pembangunan Bandara VVIP di IKN Nusantara. Total nilai kontrak mencapai Rp4,2 triliun. Sedangkan porsi PTPP senilai Rp2,2 triliun.

Sementara untuk pembangunan Gedung Bank Indonesia (BI) di IKN Nusantara juga digarap PTPP dengan nilai investasi Rp942 miliar. Sehingga, total kontrak yang diraup PTPP mencapai Rp29,3 triliun hingga Oktober 2023.

Mengingatkan saja, PTPP termasuk BUMN karya yang dirundung apes. Lantaran utangnya super jumbo yakni Rp44,21 triliun per September 2023. Sementara ekuitasnya hanya Rp14,3 triliun. Alhasil, Debt to Equity Ratio (DER) PTPP berada di angka yang kurang sehat yakni 383,65 persen. 

Dengan kata lain, total utang PTPP jauh lebih besar ketimbang total modal. Sehingga kemampuan bayar PTPP terhadap kewajiban, masuk lampu merah. 

Back to top button