Market

Keuangan Bank Mayapada Menguat, OJK Apresiasi Dato Tahir Suntik Rp3 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi langkah Dato Sri Tahir selaku pemegang saham pengendali PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA), menguyur modal Rp3 triliun. Diharapkan bisa mengerek naik kinerja keuangan Bank Mayapada.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, langkah Dato Tahir sudah tepat. Demi memperkuat permodalan yang mendukung peningkatan kinerja dan pengembangan usaha.

Mengingatkan saja, pada akhir Juni 2023, pemegang saham Bank Mayapada telah merealisasikan komitmen penguatan modal dengan melakukan setoran Rp3 triliun. “Setoran permodalan tersebut akan membantu perbaikan kinerja bank pada saat ini dan di waktu yang akan datang,” ujar Dian, Jakarta, dikutip Kamis (13/7/2023).

Terkait penyelesaian aset bermasalah sebagai akibat wanprestasi debitur, kata Dian, OJK mencatat adanya itikad baik dari pemegang saham Bank Mayapada.

Termasuk masalah dengan debitur Ted Sioeng, muncul perbedaan argumen dan stance. Sehingga perlu dibuktikan secara hukum. “OJK mendukung proses hukum yang sedang berlangsung tersebut dan mengharapkan penyelesaian dilakukan secara baik,” ungkap Dian.

Apabila sebuah bank bersengketa perdata dengan nasabah, lanjut Dian, OJK berharap masyarakat bisa lebih bijak dan rasional dalam menyikapi persoalan tersebut. Sehingga tidak menimbulkan persepsi negatif bagi bank.

“Ke depan, OJK juga meminta seluruh pihak untuk terus bersama menjaga iklim dan situasi perbankan yang kondusif, sehingga dapat menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia,” tutur Dian.

Suntikan dana Dato Tahir itu, masuk dalam skema penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), atau rights issue.

Saat ini, Dato Tahir adalah pemilik 29,89 persen saham Bank Mayapada, melalui PT Mayapada Karunia Corporation. Kemudian, PT Mayapada Kasih Corporation memiliki porsi saham di MAYA sebesar 4,77 persen. Kepemilikan lainnya atas nama Tahir, sebesar 4,79 persen.

Dari sisi kualitas kredit, bank yang didirikan Dato Tahir pada 7 September 1989, cukup oke. Tercatat, porsi kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross susut dari 4,12 persen per Maret 2022, menjadi 2,83 persen per Maret 2023. Tak berbeda, NPL nett turun dari 2,32 persen per Maret 2022, menjadi 1,56 persen per Maret 2023.

Aset Bank Mayapada naik 16,79 persen secara tahunan (year on year/yoy), menjadi Rp142,34 triliun di tiga bulan pertama 2023. Kredit bank juga naik 50,78 persen (yoy), menjadi Rp97,53 triliun. Pertanda fungsi intermediasi bank ini, berjalan dengan baik. Modal kuat mendorong bertumbuhnya perekonomian nasional.

Back to top button