Kereta Berdarah, film horor terbaru garapan Rizal Mantovani dengan skenario karya Erwanto Alphadullah, telah menarik perhatian publik. Bukan hanya karena sensasi horornya, tetapi juga pesan lingkungan yang coba disampaikan melalui kisah penumpang kereta api yang dihantui oleh sosok ratu dendam.
Dalam press screening dan konferensi pers di Jakarta, Jumat (26/1), Erwanto Alphadullah menekankan bahwa opening film yang menggambarkan kerusakan lingkungan merupakan refleksi dari realitas eksploitasi lahan di Indonesia.
“Ini adalah bentuk kemarahan kami terhadap sikap pemerintah dan masyarakat yang acuh terhadap lingkungan,” ujar Erwanto.
Film ini menggabungkan elemen horor dan thriller dengan isu sosial, khususnya perubahan iklim dan eksploitasi alam, yang menjadi latar belakang kemarahan ratu hantu tersebut. “Ini bukan hanya film horor, tapi juga sarana kami untuk membagikan keresahan tentang kondisi bumi saat ini,” tambah Rizal Mantovani, sutradara film.
Diharapkan, Kereta Berdarah yang akan tayang pada 1 Februari 2024, dapat menyadarkan penonton akan dampak serius dari perubahan iklim dan eksploitasi alam yang tidak terkendali.
“Alam akan membalas pada manusia, dan film ini menjadi salah satu cara kami untuk menyampaikan pesan tersebut,” kata Rizal.
Kereta Berdarah diharapkan mendapat respons positif dari penonton dan kritikus, serta berhasil menyampaikan pesan pentingnya kepada masyarakat luas.
