Kemajuan teknologi pesawat semakin pesat seiring perkembangan zaman. Kini, ada banyak jenis pesawat dengan fungsi yang berbeda-beda. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa anak bangsa yang turut andil dalam pembuatan pesawat terbang.
Pesawat terbang buatan Indonesia ini merupakan hasil produksi PT. Dirgantara Indonesia. Pesawat terbang keluaran PTDI ini banyak dilirik negara lain karena desainnya multifungsi, bisa untuk kebutuhan militer, komersil, dan juga penerbangan pribadi.
Tidak cuma desainnya saja yang dibuat multifungsi, teknologi pesawat buatan PTDI juga menggunakan teknologi canggih. Penasaran apa saja pesawat dan helikopter buatan Indonesia?
1. CN295
Pada urutan pertama, ada CN295, merupakan pesawat multiguna hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus Defense & Space. Dibangun dengan mesin terbaru turboprop pratt & whitney PW127G yang dilengkapi dengan enam bilang baling-baling Hamilton Standard 586-F.
Pesawat ini bisa beroperasi di daerah terpencil dan mampu menampung 71 pasukan atau benda dengan bobot 9.250 kg. Memiliki panjang 24,50 meter, tinggi 8,60 meter dan panjang sayap 25,81 meter, pesawat ini mampu menepuh jarak maksimal hingga 1.300 km dengan kecepatan 576 km/jam.
2. CN235 Family
Menjadi pesawat selanjutnya dan sudah sepenuhnya merupakan karya anak bangsa. Pesawat ini diproduksi PTDI dengan Airbus Defense & Space sebagai pesawat multiguna yang memiliki kemampuan Short Take-Off and Landing (STOL) di landasan udara kasar sepanjang 800 meter, ramp door untuk keluar masuk serta biaya perawatan yang rendah.
Pesawat yang pertama kali terbang di tahun 1983 ini, memiliki 3 versi yang disesuaikan kebutuhan. Ketiganya tergabung dalam jenis CN235-220 Family, ada CN235-220 Civil, Military Transport dan Special Mission.
Tahun 2021 lalu, pesawat terbang CN-235 sudah diekspor oleh PTDI, salah satunya ke Senegal. Ini merupakan pengiriman ketiga yang dilakukan PTDI ke Senegal, sebelumnya Senegal membeli pesawat ini di tahun 2011 dan 2014.
3. NC212 Family
Kemudian ada NC212 yang merupakan hasil produksi PTDI dibawah lisensi CASA, Spanyol. Pesawat ini memiliki beberapa seri, yakni NC212-200, NC212-400, NC212i dan NC212i MSC. Pesawat ini dibuat dengan desain yang simpel namun performanya tangguh sehingga sering digunakan untuk melakukan penerbangan khusus dan bisa di segala medan.
Mampu terbang hingga 8 jam dengan underwing tanks dan payload 2,060 kg range yang dapat dicapai adalah 806 NM. Mesin pacunya yaitu turboprop Honeywell TPE-331-12JR-701C serta memiliki 4 baling-baling Dowty Rotol type, constant speed propeller R334/4-82-F/13.
4. N219 Nurtanio
Merupakan pesawat multifungsi keluaran baru, yang dirancang menggunakan teknologi canggih pada sistem avionik. Karena konfigurasi desain yang multifungsi, pesawat ini bisa digunakan untuk berbagai misi. Seperti transportasi pasukan, evakuasi medis, hingga pengawasan dan Search And Rescue (SAR).
Pesawat ini diciptakan PTDI bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Mampu membawa 19 penumpang dengan range penerbangan bisa mencapai max fuel adalah 828 NM. Menjadikan pesawat ini difungsikan untuk membuka serta penunjang ekonomi masyarakat dan pengawasan daerah-daerah terpencil.
5. N-250 Gatotkaca
Merupakan pesawat penumpang sipil yang dirancang oleh PTDI. Pesawat ini merupakan buah karya BJ Habibie yang pertama kali diperkenalkan tahun 1989 dan mengudara pertama kali pada Agustus 1995. Pembuatan prototipe pesawat ini menggunakan teknologi fly by wire pertama di dunia pada tahun 1992.
Ketika masih beroperasi, pesawat ini merupakan primadona PTDI yang mampu menampung hingga 70 penumpang. Sayangnya pesawat N-250 Gatotkaca sudah tidak di produksi lagi sejak krisis moneter 1998. Kini pesawat N-250 Gatotkaca sudah diberhentikan pemakaiannya dan berakhir di Museum Pusat TNI AU Digantara Mandala, Yogyakarta.
6. Bell 412EP
Sebuah helikopter serbaguna yang diproduksi oleh PTDI di bawah lisensi Bell Textron, Amerika Serikat. Merupakan helikopter kelas medium yang menggunakan sistem rotor 4 bilah yang memungkinkan terbang cepat.
Bell 412 ini memenuhi sertifikasi FAA-FAR Part-19 Transport Category Rotorcraft dan memenuhi kualifikasi untuk terbang pada siang dan malam hari dengan jarak pandang terbatas. Pesawat seri ini menggunakan mesin Pratt & Whitney PT6T-3D Twin Pac. Bisa menampung hingga 13 penumpang dengan konfigurasi pelayanan personal, SAR, hingga misi militer.
7. AS565 MBe
Merupakan helikopter tempur yang digunakan untuk misi perairan, misi amfibi dan misi darat. Mampu beroperasi di siang dan malam hari, menjadikan aset fleksibel untuk keperluan berbagai misi.
Helikopter buatan PTDI ini sering digunakan dalam operasi Anti Submarine Warfare (ASW), operasi Anti Surface Warface (ASuW) dan armed scout/light attack missions, patroli keamanan maritim hingga misi ringan lainnya.
Menggunakan mesin pacu tipe TURBOMECA ARRIEL 2N Turboshaft, helikopter AS565 MBe mampu terbang dengan range with standard tanks adalah 411 NM. Dan mampu menampung hingga 12 orang (termasuk pilot) serta memiliki kabin yang besar.
8. Super Puma Family
Masuk dalam kategori Heavy Class Helicopters. Helikopter tempur ini sudah diproduksi sejak 6 tahun berdirinya IPTN (sekarang PTID) dan dibawah lisensi Airbus Helicopter, sebagian besar dipakai untuk Pasukan Udara Indonesia.
Dalam pengembangan teknologi pada helikopter ini, PTDI dan Airbus Helicopter memproduksi versi terbaru Super Puma Family diantaranya ada AS332 C1e, H225 (EC225), dan H225M (EC725). PTDI juga memasok tailboom dan fuselage untuk MKII + Super Puma Family (EC225 dan EC725).
Konfigurasi semua versi helikopter dalam Super Puma Family selain digunakan untuk keperluan misi militer yang cukup high risk namun juga publik servis seperti urusan kenegaraan.
9. AS550
Menjadi urutan terakhir dan masuk dalam kategori Light Class Helicopter dalam Ecuriel Family. AS550 C3e Fennec merupakan solusi dari Airbus Helikopter di kelas 2 ton sebagai helikopter serbu. Pesawat ini digunakan untuk melakukan operasi senyap dan mampu terbang dengan kecepatan tinggi.
Memiliki kemampuan deteksi yang rendah dengan jejak kecil dan dilengkapi dengan sistem persenjataan. Fennec menjadi aset yang efektif untuk operasi militer.
