Market

Keras Serang Tom Lembong, Menteri Bahlil juga Hanya Mampu Serap 1,8 Juta Tenaga Kerja


Keras menyerang co-captain Timnas AMIN, Tom Lembong tentang kinerja selama memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2016-2019, Menteri Bahlil juga kinerjanya kedodoran. Meski target investasi tercapai, tapi minim penyerapan tenaga kerja.  

Selama 2023, penyerapan tenaga kerja hanya masuk ke industri padat modal. Padahal investasi tahun lalu tercatat mencapai Rp1.418,9 triliun namun penyerapan tanaga kerja hanya mencapai 1,8 juta orang.

Padahal dari data tahun 2013, setiap investasi Rp1 triliun mampu menyerap 4.594 tenaga kerja. Di masa kepemimpinannya di BKPM, di 2022 setiap investasi Rp 1 triliun catatan penyerapannya menurun hanya bisa1.379 tenaga kerja.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia mengakui penciptaan lapangan kerja itu masih kecil dibanding investasi yang masuk di tahun lalu.

Menteri Bahlil berdalih besaran invetasi itu karena banyak masuk ke industri padat modal, sehingga kurang banyak serap tenaga kerja. “Kita kan cari invetasi, harapannya tenaga kerja (terserap). Namun memang harus saya akui penciptaan Lapangan pekerjaan belum berbanding lurus dengan realisasi invetasi,” ujar Bahlil tentang realisai invetasi tahun 2023, dikutip Jumat (26/1/2024).

Namun itu sudah menjadi langkah awal positif, lanjut Bahlil, dengan tingginya investasi yang masuk, sehingga membuat kesempatan untuk meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat dengan menarik invetasi ke sektor padat modal.

Walaupun industri-industri padat modal menghasilkan barang jual dengan harga yang tinggi. Harapannya, karyawan yang bekerja di industri tersebut punya kesejahteraan yang lebih baik, ketimbang, menurut Bahlil, bekerja di industri padat karya.

Dalam paparan realisasi investasi 2023, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun. Angka tersebut melampaui target atau setara dengan 101,3 persen yang sebelumnya ditetapkan sebesar Rp1.400 triliun. Sedangkan total penyerapan tenaga kerja mencapai 1.823.543 orang.

Back to top button