Hangout

Kenali Talasemia, Penyakit Genetik yang Tidak Dapat Disembuhkan

Talasemia merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan terdengar masih awam di tengah-tengah masyarakat. Penyakit kelainan darah yang diturunkan secara genetik ini ternyata telah menjaring 7 sampai 8 persen populasi di dunia, artinya sebanyak 300 hingga 500 ribu bayi dilahirkan dalam kondisi tidak terpenuhinya jumlah sel darah merah (hemoglobin) di tubuhnya.

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu menyatakan sebanyak tiga sampai 10 persen penduduk Indonesia merupakan pembawa sifat talasemia beta dan 2,6 sampai 11 persen merupakan pembawa sifat talasemia alfa.

Mungkin anda suka

“Diestimasi sekitar 2500 bayi terlahir dengan talasemia beta mayor setiap tahun di Indonesia,” ujarnya dalam temu media virtual memperingati Hari Talasemia Sedunia, Jakarta, Jumat (5/5/2023).

Menurut data yang dilansir dari BPJS Kesehatan, Maxi membeberkan talasemia menjadi paling mahal nomor 5 dari urutan penyakit katastropik di Indonesia.

“Beban-beban biaya perawatan talasemia merupakan nomor 5 terbesar dari urutan penyakit katastropik menurut data dari BPJS Kesehatan,” tuturnya.

Selain beban fisik dan ekonomi, penderita talasemia juga tidak jarang mendapat diskriminasi di lingkungan akibat perubahan fisik yang dialaminya.

“Tidak jarang perubahan fisik pada penyandang juga menjadi ejekan di lingkungan, pola dan kehidupan sehari-hari. Jadi masih ada diskriminasi juga,” jelas dr. Maxi.

Meskipun tidak dapat disembuhkan, penyakit talasemia dapat dicegah melalui deteksi dini pembawa sifat ini untuk mencegah perkawinan sesama pembawa sifat. Menurut data yang ada di Kemenkes, pembawa sifat talasemia yang terkandung dalam keluarga sebesar 50 persen.

“Saat ini Kemenkes telah memasukan deteksi dini sifat talasemia pada keluarga sekandung talasemia,” kata dr. Maxi.

“Jika kita bisa mengidentifikasi dan mengedukasi para pembawa sifat agar tidak menikah dengan sesama pembawa sifat sehingga kita dapat mencegah kelahiran bayi talasemia mayor pada setidaknya kemungkinan pernikahan 50 persen pembawa sifat ini,” tambahnya.

Back to top button