News

7 Fakta Kasus Pertama Transmisi Lokal Omicron di Jakarta

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan fakta terkait kasus pertama transmisi lokal Omicron di Jakarta. Kasus pertama transmisi lokal varian Omicron pertama di Indonesia terdeteksi di Jakarta. Dia berada di Jakarta pada 6-19 Desember 2021.

Berikut adalah rincian fakta kasus pertama transmisi lokal Omicron di Jakarta.

1. Tiba di Jakarta Pasien Awalnya Memiliki Hasil Antigen Negatif

“Tanggal 6 Desember 2021 mereka tiba di Jakarta dengan pemeriksaan awal rapid antigen negatif,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers secara virtual yang diikuti dari aplikasi Zoom di Jakarta, Selasa, (28/12/2021).

2. Pasien Berusia 37 tahun dan Sempat Mengunjungi Restoran di SCBD

Nadia mengatakan pasien Omicron yang diketahui seorang pria usia 37 tahun itu tiba di Jakarta bersama istri dari Medan, lalu tinggal sementara di Jakarta mulai 6-19 Desember 2021.

Berdasarkan pengamatan riwayat perjalanan pasien, kata Nadia, pada 17 Desember 2021 yang bersangkutan mengunjungi restoran di Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta.

3. 19 Desember 2021 Dinyatakan Positif COVID-19

Pada 19 Desember 2021, yang bersangkutan menjalani pemeriksaan antigen terkait keperluan perjalanan pulang ke Medan dengan hasil terkonfirmasi positif COVID-19.

“Sehingga kita lanjutkan dengan pemeriksaan tes cepat PCR pada 20 Desember 2021,” katanya.

4. Hasil tes PCR Istri Pasien Negatif

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes  itu mengatakan hasil tes PCR menyatakan yang bersangkutan positif COVID-19, sementara sang istri negatif.

“Pemeriksaannya saat itu tidak melalui S-gene Target Failure (SGTF) tetapi PCR langsung. Yang bersangkutan dilakukan pemeriksaan SGTF, kemudian hasilnya positif dan dilakukan pemeriksaan lanjutan Whole Genome Sequencing (WGS),” katanya.

SGTF adalah khusus untuk mendeteksi awal varian Omicron melalui alat tes cepat PCR. Metode itu dapat digunakan sebagai deteksi awal untuk kemudian dikonfirmasi dengan WGS untuk hasil yang lebih akurat.

5. Pasien Transmisi Lokal Tidak Melakukan Perjalanan Luar Negeri

Nadia mengatakan temuan transmisi lokal pertama itu usai memastikan pasien tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri, juga tidak melakukan kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri.

“Pada tanggal 26 Desember 2021, berdasarkan hasil laboratorium, dikonfirmasi bahwa pasien terpapar varian Omicron,” katanya.

Usai dipastikan terkonfirmasi Omicron, Kemenkes segera melakukan evakuasi pasien untuk diisiolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso Jakarta pada 28 Desember 2021.

6. Kemenkes Kerjasama dengan Dinas Pariwisata untuk Upaya Tracing di Restoran SCBD

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menindaklanjuti laporan tersebut dengan melakukan pelacakan kasus di SCBD dan tempat tinggal yang bersangkutan.

“Kami juga melakukan tracing kegiatan selama pasien bekerja di Jakarta. Akan dilakukan swab PCR terhadap beberapa pegawai. Kita lihat 14 hari ke belakang, siapa saja yang kontak. Salah satunya restoran di SCBD, apartemen yang bersangkutan,” katanya.

7. Kasus Omicron hingga Kini Berjumlah 47 Orang di Indonesia

Nadia menambahkan temuan tersebut merupakan kasus transmisi lokal Omicron pertama di Indonesia. Hingga Selasa (28/12) terdapat 47 kasus konfirmasi positif Omicron. 46 kasus impor dan satu kasus transmisi lokal.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button