News

Kemlu RI Siap Bantu WNI Korban Malapraktik di Polandia

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) siap membantu dugaan kasus malapraktik yang menimpa Agus Listyaningsih (AL), warga negara Indonesia (WNI) di Warsawa, Polandia.

Dalam rilis resminya, Selasa (8/8/2023), Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan AL menjalani perawatan di Rumah Sakit Bydgoszcz sejak berbulan-bulan lalu. Ia sempat menjalani operasi amandel pada Februari 2023.

Mungkin anda suka

Judha menyebut biaya perawatan AL sudah mencapai Rp3,7 miliar. Menurutnya, pihak Kemlu, Kedutaan Besar RI di Warsawa, dan pihak keluarga terus mencari solusi untuk mengatasi ongkos RS itu.

“Termasuk saat ini, KBRI berikan pendampingan hukum bagi wakil keluarga AL untuk ajukan gugatan dugaan malapraktik terhadap pihak RS yang lakukan operasi amandel terhadap AL,” kata Judha dalam rilis resmi, Selasa (8/8).

Judha mengatakan saat ini proses hukum telah masuk tahap investigasi oleh pihak Kejaksaan Polandia.

Kondisi AL menjadi sorotan usai pengacara ternama Hotman Paris Hutapea mengunggah foto perempuan itu di Instagram pada Minggu (6/8/2023).

Dalam video unggahan itu, adik AL, Dewi Rizkiawati, menceritakan kronologi sang kakak sebelum operasi hingga kini hanya terbaring di rumah sakit.

Pada 1 Februari, AL menjalani operasi amandel di RS Bydgoszcz. Dewi menerangkan dokter menjadwalkan operasi usai melakukan serangkaian tes.

Operasi berlangsung sekitar 30 menit. Sekitar 15 menit kemudian AL mengalami muntah darah yang cukup hebat dan kejang.

“Akibat muntah darah tersebut, kakak saya mengalami henti jantung atau gagal napas yang berakibat oksigen tidak bisa mengalir ke otak. Dan mengakibatkan kerusakan otak,” ujar Dewi.

Kerusakan otak itu menyebabkan AL tak bisa banyak bergerak dan bergantung pada orang lain.

Berdasarkan keterangan medis, yang dikutip Dewi, mereka menyarankan AL dipulangkan ke Indonesia. Namun, kakak-beradik itu terkendala biaya.

Kami mohon kepada Bapak Presiden Jokowi dan pemerintah Indonesia juga kementerian luar negeri untuk bisa dapat membantu kami, membawa pulang saudara kami ke Indonesia,” kata Dewi dalam video itu.

“Saya mohon tanpa bantuan Pak Presiden dan pemerintah Indonesia kami tidak akan bisa membawa pulang saudara kami karena biaya yang cukup besar,” imbuhnya.

Back to top button