News

G7-Uni Eropa Sepakat Tekan Harga Minyak Rusia Agar Tak Bisa Perang

Negara-negara yang tergabung dalam kelompok tujuh atau G7 telah sepakat akan membatasi harga minyak Rusia pada kisaran US$60 atau sekitar Rp922.602 per barel. Langkah ini G7 ambil untuk mencegah terjadinya pemutusan secara tiba-tiba pasokan minyak tersebut.

Negara G7 sengaja tidak memutuskan seluruhnya perjanjian dengan Rusia soal minyak. Sebab jika langkah itu mereka ambil akan mengakibatkan lonjakan harga energi baru dan inflasi.

Mungkin anda suka

“G7 siap meninjau dan menyesuaikan harga maksimum yang sesuai (dengan mempertimbangkan perkembangan pasar dan dampaknya),” demikian seperti dikutip AP pada Sabtu (3/12/2022).

Negara-negara yang tergabung dalam G7 adalah Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen mengatakan keputusan untuk melakukan pembatasan harga ini bertujuan agar mengurangi pendapat Rusia. Sebab Yellen meyakini pihak Rusia menggunakan seluruh pendapatannya dari energi untuk mendanai perang dengan Ukraina.

“(Ini akan membantu membatasi) sumber pendapatan utama Presiden Rusia Vladimir Putin untuk perang ilegal dia di Ukraina sekaligus menjaga stabilitas pasokan energi global,” kata Yellen.

Harga Minyak Rusia Ditekan Agar Tak Bisa Perang

Sementara itu, tujuan yang sama juga terlontar dari Perdana Menteri Estonia, Raja Kallas yang mengatakan jika upaya melumpuhkan pendapatan Moskow sebagai cara untuk menghentikan perang Rusia.

Keputusan G7 ini sejalan dengan sikap Uni Eropa yang juga sepakat untuk membatasi harga minyak Rusia di angka US$60 per barel.

Saat ini sekitar 70 hingga 80 persen minyak mentah Rusia diangkut dengan kapal tanker. Sehingga dengan pembatasan harga ini harapannya bisa membatasi operasional perusahaan-perusahaan seperti perkapalan hingga kargo yang menangani minyak Rusia.

Dengan langkah ini nantinya akan menyulitkan Rusia yang akan menjual minyak dengan harga mahal. Sebab rata-rata perusahaan asuransi dan pelayaran yang berbasis di negara G7 tidak akan mengambil risiko besar soal selisih harga tersebut.

Presiden Rusia, Vladimir Putin sendiri sudah tegas tidak akan menjual minyaknya dengan murah kepada pihak Barat. Langkah ini Putin lakukan sebagai aksi balas dendam atas sikap Barat terhadap Rusia.

Meski begitu, Putin justru bersikap lunak kepada negara-negara Asia termasuk China dan India. Sebab Moskow justru memberikan potongan harga yang besar terhadap negara-negara Asia yang akan membeli minyak Rusia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button