News

Kemenag Nilai Tren Adopsi Spirit Doll Merendahkan Manusia

Sekretaris Direktorat Jenderal  Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) M. Fuad Nasar menyatakan tren mengadopsi boneka arwah atau yang mendapat julukan sebagai spirit doll ia nilai telah menurunkan derajat kemuliaan manusia.

Bahwa spirit doll ini bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan. Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda buatan manusia atau benda alam menurutnya sama dengan menurunkan nilai kemuliaan manusia, dan bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa.

“Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya,” tegasnya.

Fuad menilai, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusiaan sebagai makhluk yang berakal harus memiliki pencegahan. Benda apapun termasuk spirit doll menurut Fuad tidak layak untuk mempercayai ,membawa keberuntungan atau sebaliknya.

Jika hanya sekedar hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan, maka menurutnya boleh-boleh saja, namun tidak boleh lebih dari itu. Jika mempercayai adanya unsur gaib dalam spirit doll maka bisa mengarah pada perbuatan syirik.

“Manusia memiliki akal budi dan ilmu pengetahuan tidak seyogyanya terjerumus ke dalam perilaku yang mengarah pada syirik yakni menyekutukan Allah,” jelasnya melansir dari laman Kemenag, Rabu (5/1/2022)

Dalam Al-Quran lanjutnya Allah telah menegaskan agar manusia hanya takut dan berharap kepada Allah, bukan kepada sesama ciptaan-Nya, apalagi benda buatan tangan manusia.

“Manusia tidak bisa menciptakan ruh atau nyawa, dan tidak bisa memberi atau memindahkannya kepada benda mati yang terbuatnya. Ruh atau arwah sepenuhnya urusan Allah dan sains modern tidak bisa menembusnya,” jelasnya.

Di alam semesta hanya ada Allah SWT, alam, dan manusia. Menyangkut hubungan ketiganya, menurut ajaran Islam, alam tidak bisa memberi pengaruh supranatural terhadap kehidupan manusia. Alam tunduk kepada manusia sebagai khalifah Allah di bumi, sedang manusia dan alam tunduk kepada Allah SWT.

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button