Market

Kata Orang yang 7 Tahun Dekat Jokowi: Sudah Bengkok Sejak Awal


Sebagai orang yang telah pernah mendampingi Presiden Jokowi hingga 7 tahun, Thomas Trikasih Lembong pastilah tahu persis sifat, tindak tanduk, serta perilaku orang nomor satu di republik ini. Termasuk tujuan atau komitmen di awal berkuasa. 

Kata Tom Lembong yang menjabat Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), sejak awal berkuasa hingga menjelang pensiun, memang meleset dari komitmen awal.

Asal tahu saja, dia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan (2015-2016) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) (2016-2019), di bawah kepemimpinan Jokowi.

Tom menyebutkan, fokus program yang diusung di dua periode Jokowi, tidak berjalan sesuai rencana awal. Di mana, fokus pemerintah di periode pertama adalah pembangunan infrastruktur dan fokus pemerintah di periode kedua adalah sumber daya manusia (SDM).

Namun kenyataannya, kata dia, pemerintah masih terus fokus pada pembangunan infrastruktur dan industrialisasi di kedua periode tersebut.

“Rencana kita di awal pemerintahan Jokowi tidak seperti ini. Rencana awal itu, sebenarnya, periode pertama, fokus infrastruktur, yang namanya hardware atau perangkat keras. Periode kedua, geser ke yang namanya software, atau perangkat lunak. Yaitu SDM, kesehatan, pendidikan, kemudian kelembagaan,” kata Tom Lembong, Selasa (23/1/2024).

“Tapi yang terjadi malah fokus di periode pertama diteruskan ke hardware terus. Infrastruktur, infrastruktur, industri. Kesehatan, pendidikan, terbengkalai,” sambungnya.

Dia mengatakan SDM merupakan masalah utama Indonesia yang membuat ekonomi sulit berkembang. Menurut Tom, solusi untuk masalah ini bukanlah investasi di infrastruktur maupun industri berbasis sumber daya alam, melainkan investasi kepada SDM berupa pendidikan dan kesehatan.

Tom Lembong mengatakan, sudah banyak contoh ketika negara kaya dengan sumber daya alam, justru miskin secara ekonomi. Sebaliknya, negara yang miskin alamnya, justru menjadi negara maju karena kualitas manusianya.

Back to top button