Market

Kampanye 3 Pasang Capres dan Cawapres Hasilkan Emisi Karbon Tinggi


Sepanjang masa kampanye, tiga pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden, memproduksi emisi karbondioksida (CO2) yang cukup besar. Dari perjalanan politik mereka menggunakan pesawat terbang.

“Sehingga jelas kontribusinya, meningkatkan pemanasan global,” kata Direktur Program Trend Asia, Ahmad Ashov Birry, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Padahal, kata Ashov, ketiga paslon itu, berlomba menyampaikan program brilian untuk mengurangi emisi karbon. Dalam rangka memerangi krisis iklim, jika terpilih dalam Pilpres 2024.

“Sayangnya, hal itu berbanding terbalik dengan emisi yang mereka keluarkan sepanjang saat masa pemilu. Karena hanya dalam kurun waktu 92 persen hari kampanye, jejak emisi CO2 yang ditinggalkan oleh ketiga paslon mencapai 1.276.342 kg dari pemakaian penerbangan privat (private jet),” ujarnya.

Menurutnya, total estimasi emisi CO2 dari penerbangan ketiga paslon selama masa kampanye, setara dengan emisi penerbangan yang dihasilkan dari 37.539 penduduk Indonesia. Atau lebih banyak dari emisi penerbangan yang dihasilkan seluruh penduduk Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

“Yakni dengan asumsi emisi penerbangan per kapita di Indonesia sebanyak 34 kg. Pemakaian private jet jelas menunjukkan gaya hidup mahal dan mewah para paslon,” tandasnya.

Manager Riset Trend Asia, Zakki Amali menyebutnya sebagai ironi, karena ketiga pasangan capres-cawapres itu, kurang peduli terhadap lingkungan. “Di mana perjalanan semua paslon ini menghasilkan CO2 setara dengan emisi penerbangan domestik warga satu kabupaten di Papua. Ini sebuah ironi. Para paslon membicarakan masa depan Indonesia di atas private jet,” kata Zakki.

Hal itu membuat mereka berjarak dari penderitaan rakyat. Sebab, masa depan Indonesia dibicarakan di atas kemewahan yang jauh dari situasi sehari-hari rakyat.

“Temuan tersebut sangat jelas menunjukkan ketimpangan emisi. World Inequality Database (WID) mengungkapkan, pada 2019 terdapat 10 persen populasi orang terkaya di Indonesia menghasilkan 11,1 ton karbondioksida ekuivalen per kapita CO2e dari seluruh sektor,” jelasnya.

Back to top button