News

Jokowi Waspadai Ketidakpastian Global Meski Inflasi Indonesia di Bawah Negara ASEAN

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan inflasi di Indonesia masih terkendali. Bahkan angka inflasi di Indonesia masih di bawah rata-rata negara Asia Tenggara dan negara maju lainnya.

Saat ini inflasi Indonesia pada Juli 2022 mencapai 4,9 persen yoy atau menjadi yang tertinggi sejak 2015 menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Jokowi menyebut inflasi di negara ASEAN saat ini sudah mencapai 7 persen hingga 9 persen. Namun Indonesia masih berada di bawah angka tersebut.

“Inflasi berhasil dikendalikan di kisaran 4,9 persen. Angka ini jauh di bawah rata-rata inflasi ASEAN yang berada di sekitar 7 persen. Jauh di bawah inflasi negara-negara maju yang berada di sekitar 9 persen,” kata Jokowi dalam Pidato Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD, Selasa (16/8/2022).

Selain itu, Jokowi mengatakan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif karena mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,44 persen pada kuartal II tahun 2022. Neraca perdagangan juga surplus selama 27 bulan berturut-turut dan di semester I-2022 surplusnya sekitar Rp 364 triliun.

“Capaian tersebut patut kita syukuri. Fundamental ekonomi Indonesia tetap sangat baik di tengah perekonomian dunia yang sedang bergolak,” katanya.

Namun Jokowi meminta semua pihak tetap mewaspadai ancaman global meski kondisi dalam negeri cukup baik. Sebab di tengah ketidakpastian global ini segala kemungkinan bisa terjadi.

“Kita memang harus tetap waspada dan harus tetap hati-hati, namun di sisi lain agenda-agenda besar bangsa harus kita lanjutkan untuk meraih Indonesia Maju,” imbuhnya.

Sampai pertengahan 2022 ini APBN surplus Rp106,1 triliun atau 0,57 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Jokowi menyebut pemerintah mampu memberikan subsidi untuk masyarakat.

“Pemerintah mampu memberikan subsidi BBM, LPG, dan Listrik sebesar Rp502 triliun di tahun 2022 ini agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi,” tuturnya.

Back to top button