Market

Analis Teropong Enam Saham Menguntungkan di Pekan Ini

Selasa, 13 Des 2022 – 04:31 WIB

Analis Teropong Enam Saham Menguntungkan di Pekan Ini - inilah.com

Para pemodal di bursa saham disarankan untuk memerhatikan dua sentimen positif pekan ini, yakni neraca perdagangan Indonesia untuk November dan inflasi AS. (Foto: Inilah.com/Didik Setiawan)

Analis memperkirakan, pergerakan bursa saham hingga akhir pekan ini bakal mendapat katalis positif dari neraca perdagangan Indonesia dan Inflasi AS. Enam saham pun disodorkan sebagai bahan pertimbangan transaksi di bursa hingga akhir pekan ini. Apa saja?

Pada perdagangan Senin (12/12/2022), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 19,33 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.734,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 5,74 poin atau 0,61 persen ke posisi 938,75.

Kondisi tersebut memperbaiki keadaan IHSG yang pekan lalu melemah 4,3% dengan penurunan terdalam pada saham sektor teknologi sebesar 9,7%. Lalu, sektor industri menyusul turun 5,7% dan sektor transportasi dan logistik sebesar 5,6%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Rifqi Satria Dinandra menegaskan, penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu lantaran faktor net sell investor asing yang dominan.

“Asing melakukan aksi jual bersih pada emiten-emiten berkapitalisasi besar,” katanya di Jakarta, Senin (12/12/2022).

Aksi beli bersih asing mencapai Rp795,4 miliar dan sementara net jual sebesar Rp9,6 triliun. “Akibatnya, asing melakukan aksi jual sebesar Rp8,8 triliun. Net sell asing ini menjadi tekanan dominan bagi IHSG,” ujarnya.

Dua Sentimen Penopang Pasar Saham

Untuk keperluan trading pekan ini, Rifqi mengimbau para trader untuk memerhatikan dua sentimen yang bisa menopang pasar. Dua sentimen tersebut adalah neraca perdagangan November dan inflasi AS serta pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed.

Ia menegaskan, neraca perdagangan November bisa menjadi sentimen positif untuk IHSG seiring dengan tren ekspor yang mengalami kenaikan menjelang akhir tahun. Neraca perdagangan November perkiraannya surplus mencapai US$4,19 miliar.

“Total surplus neraca perdagangan sampai bulan Oktober sudah mencapai US$45,54 miliar,” tuturnya.

Sementara sentimen inflasi AS dan FOMC The Fed, ia menjelaskan, inflasi AS November perkiraannya kembali turun ke level 7,3% secara tahunan (yoy). Posisi ini turun dari sebelumnya 7,7% yoy. “Tren inflasi berpotensi lanjut turun,” ucapnya.

Investor, kata dia, memperkirakan The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 50 bps ke level 4,50% pada pertemuan nanti. Ini lebih rendah dari kenaikan-kenaikan sebelumnya sebesar 75 basis poins (bps).

“Potensi inflasi AS yang terus turun dan kenaikan suku bunga yang perkiraannya melambat akan menjadi sentimen positif bagi IHSG,” ungkap dia tegas.

Saham-Saham Pilihan

Tertopang sentimen-sentimen tersebut, Indo Premier pun merekomendasikan Buy on Weakness (BoW) dan buy alias beli pada saham-saham berikut ini untuk trading dalam sepekan ke depan hingga 16 Desember 2022:

Rekomendasi Buy on Weakness

  1. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dengan support 4.750 dan resistance 4.910;
  2. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan support 9.450 dan resistance 9.750;

Rekomendasi Beli

  1. Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan support 7.100 dan resistance 7.550;
  2. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan support 625 dan resistance 670;
  3. Saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan support 2.080 dan resistance 2.230; dan
  4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan support 6.850 dan resistance 7.075.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button