News

JK Dukung Langkah Golkar Jadi Penggerak Koalisi Besar

Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menyatakan setuju dengan gagasan pembentukan koalisi besar yang dimotori oleh Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meski begitu ia mengingatkan gagasan besar tersebut tentu tidak akan mudah diwujudkan, bila berkaca pada perkembangan politik terkini. Maka ia berpesan bila benar ingin terwujud dibutuhkan usaha yang lebih.

“Ya ini tentu ada suatu pikiran tapi dalam praktik politiknya tentu tidak mudah untuk persatukan semuanya, ide ini bagus tapi pelaksanaan secara riilnya tentu membutuhkan suatu upaya yang keras. Tapi kita melihat kenyataan saja sekarang, bahwa terbentuk arah pandang apakah itu tetap 4 atau 3 calon itu akan terjadi,” kata JK, kepada wartawan di kediamannya, Kamis (4/5/2023).

JK juga mengatakan Golkar harus ikut andil dalam kepemimpinan nasional. Ia turut mengingatkan, Golkar pernah punya andil besar dalam kepemimpinan nasional. “Golkar sebagai partai yang punya pengalaman dalam kepemimpinan nasional juga punya andil yang cukup besar, itu arahnya,” kata JK.

Diketahui, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama istrinya menyambangi kediaman pribadi Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla di kawasan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan. Pertemuan keduanya disebut dalam rangka halal bihalal.

Selain silaturahmi, Airlangga juga memiliki misi untuk menyampaikan soal rencana koalisi besar ke JK. Langkah ini diambil untuk meminta pandangan dan masukan dari seniornya itu.

Pertemuan Airlangga dengan JK ini berlangsung kurang lebih 1,5 jam. Airlangga tiba di kediaman JK pukul 20.43 WIB. Kemudian menggelar jumpa pers bersama JK pukul 22.00 WIB.

Sekadar informasi, Golkar dan PKB siap menjadi partai inti atau penggerak koalisi besar atau gabungan dari Koalisi Indonesia Besar (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Airlangga menilai partainya memiliki visi yang sama dengan PKB.

“Kedua tim ini akan duduk meneruskan langkah-langkah teknis. Nah kami merasa tadi malam bertemu Bapak Presiden dan 6 partai lain terkait dengan visi pembangunan ke depan diingatkan Bapak Presiden bahwa 13 tahun ke depan adalah masa persimpangan jalan antara Indonesia jadi negara maju atau berada dalam jebakan negara berpendapatan menengah,” kata Airlangga dalam konferensi pers usai bertemu dengan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan jajaran, Rabu (3/5/2023) di kawasan Senayan, Jakarta.

Menanggapi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono legawa apabila Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjadi lokomotif atau penggerak terbentuknya koalisi besar menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut Mardiono kerelaannya itu tak terlepas posisi PPP yang saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan PAN.

“Ya, memang kan dari awal KIB, kami semua memiliki tugas bagaimana membangun kerja sama politik,” kata Mardiono usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Presiden, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Mardiono mengemukakan hal itu guna merespons langkah Golkar dan PKB mengambil peran sebagai lokomotif pembentukan koalisi besar. Lebih lanjut, Mardiono menyebut, semua partai politik terus membangun kerja sama atau melahirkan sebuah ide maupun gagasan besar untuk kemajuan bangsa dan negara.

Back to top button