Market

Cadev April 2024 Turun US$4,2 Miliar, Pengusaha Optimistis Masih Aman

Ketua Komite Tetap Kebijakan Publik Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Chandra Wahjudi menilai, penurunan cadangan devisa per April 2024 dibandingkan bulan sebelumnya, masih aman.

“Cadangan devisa dipakai untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan pembayaran utang luar negeri, tapi sejauh ini masih aman,” kata Chandra, dikutip Sabtu (11/5/2024).

Mungkin anda suka

Mengingatkan saja, cadev per April 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat, mencapai US$136,2 miliar. Terjun bebas dibandingkan cadev Maret sebesar US$140,4 miliar. Porsi cadev April 2024 adalah yang terendah sejak Desember 2022.

Meski menyebut cadev per April 2024 masih aman, kata dia, pemerintah perlu mengantisipasi adanya penguatan dolar AS di masa mendatang. Yang berpeluang menguras cadev lebih dalam.

Sementara kebijakan devisa hasil ekspor *DHE) sumber daya alam, diakui belum memberikan dampak yang signifikan terhadap penambahan cadangan devisa negara.

Dia memandang, kebijakan hilirisasi yang dijalankan pemerintah sudah cukup baik meskipun perlu waktu lebih panjang untuk melihat dampak positifnya.

Ke depan, menurutnya, pemerintah perlu mendorong kinerja ekspor serta menebirtkan kebijakan yang lebih sederhana untuk kemudahan berusaha.

Relaksasi aturan DHE kepada eksportir, menurutnya, masih diperlukan. Misalnya, opsi persentase devisa yang ditahan, ditetapkan menjadi 10-20 persen selama kurang dari 3 bulan.

Relaksasi kebijakan DHE itu, lanjutnya, membantu para eksportir dalam mengelola arus keuangannya. “Eksportir juga bisa diberikan insentif baik secara fiskal maupun dukungan lain seperti promosi, peneterasi pasar atau informasi aturan di negara tujuan ekspor,” jelasnya.

Pada Rabu (8/5/2024), Bank Indonesia mengungkap penyebab cadangan devisa Indonesia anjlok sebesar US$4,2 miliar atau Rp67,5 triliun menjadi US$136,2 miliar atau setara dengan Rp2.189,9 triliun (kurs Rp16.078 per dolar AS) pada akhir April 2024.

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa per April 2024 turun posisi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$140,4 miliar atau Rp2.257 triliun.

Back to top button