Sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) jelang pengumuman hasil Pemilu 2024, Rabu (20/3/2024). Mereka menggugat pemilu curang hingga mendukung hak angket untuk menyelidiki dugaan berbagai kecurangan pemilu.
Pantauan Inilah.com, hingga pukul 15.40 WIB massa memenuhi ruas Jalan Imam Bonjol dari arah Jalan HOS Cokroaminoto. Massa yang hadir juga membentangkan spanduk di beton blokade aparat keamanan.
Selain melakukan orasi, massa yang hadir juga bersama-sama melantunkan salawat yang dipimpin oleh orator dari atas mobil komando.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) melanjutkan proses rekapitulasi penghitungan suara hasil Pemilu 2024 pada Rabu, 20 Maret 2024. Tersisa dua provinsi yang belum dilakukan rekapitulasi, yakni Papua dan Papua Pegunungan.
“Dari 38 provinsi, masih ada dua yang belum yaitu Provinsi Papua dan Provinsi Papua Pegunungan,” kata Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari, Rabu (20/3/2024)
Hasyim menjelaskan, tim yang membawa hasil penghitungan suara dari Provinsi Papua dan Papua Pegunungan sedang dalam perjalanan menuju Jakarta. Dia berharap, rekapitulasi hasil suara dari dua provinsi itu dapat berlangsung Rabu pagi.
“Jadi Insya Allah kita lanjutkan untuk rekapitulasi hasil perolehan suara pemilu, untuk Provinsi Papua dan Provinsi Papua Pegunungan,” ungkapnya.
Sementara itu, sedikitnya 3.500 personel gabungan melakukan pengamanan di tiga titik yang bakal dijadikan aksi massa menjelang penetapan hasil Pemilu 2024 hari ini, Rabu (20/3/2024).
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo menyebut personel gabungan itu di antaranya Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, dan KorBrimob Polri.
“3.500 personel itu untuk melakukan pengamanan pada objek KPU, Bawaslu dan juga di DPR yang rencana siang nanti akan ada beberapa elemen masyarakat menyampaikan aspirasinya baik dengan tema terkait yang pro atau pun kontra (terhadap penetapan),” ujar Susatyo di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).
