Market

Jelang Debat Cawapres, Gibran Dapat ‘Amunisi’ dari KemenkopUKM


Menjelang debat calon wakil presiden (cawapres) bertema ekonomi pada 22 Desember 2023, Gibran Rakabuming Raka mendapat ‘amunisi’ baru. Yakni Solo Technopark, wahana ekonomi digital Solo yang dinilai berprestasi.

Pada Senin (18/12/2023), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) melalui acara Inkubasi Award 2023, menetapkan Solo Technopark masuk 15 besar lembaga inkubator nasional.

Keberhasilan Solo Technopark yang dikawal Solo Techno Incubator, dianggap sebagai karya Gibran selaku Wali Kota Solo. Dalam ajang ini, Solo Techno Incubator harus bersaing dengan lebih dari 300 lembaga inkubator di Indonesia.

Deputi bidang Kewirausahaan KemenKop UKM, Siti Azizah menegaskan pentingnya lembaga inkubator dalam strategi nasional untuk mendorong pertumbuhan wirausaha dan startup.

Dukungan ini sejalan dengan UU Cipta Kerja yang menempatkan kegiatan inkubasi dalam klaster usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Tujuannya untuk menciptakan usaha baru yang kompetitif yang berbasiskan ilmu pengetahuan serta teknologi.

“Salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) adalah dengan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang inklusif untuk pemuda. Dan strategi yang bisa dilakukan untuk mencapai target pertumbuhan wirausaha baru dan start-up yaitu melalui lembaga inkubator,” ungkap Siti Azizah, dikutip Selasa (19/12/2023).

Dengan capaian, tentu menguntungkan Gibran yang akan menjalani debat cawapres pada Jumat (22/12/2023). Apalagi temanya klop, yakni ekonomi digital. Bisa jadi, prestasi Technopark bakal digembar-gemborkannya dalam debat tersebut.

Asal tahu saja, Kawasan Sains dan Teknologi Solo Technopark (STP) diresmikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto pada 6 Februari 2023. Sejatinya, ide Solo Technopark ini dicetuskan Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo pada 2009.

Kemudian, dilanjutkan putra sulungnya dengan menggandeng Shopee, Garena, Bank Mandiri, GoTo, Bukalapak, SKK Migas dan lainnya. Dengan hadirnya Solo Technopark ini, kawula muda Solo tak hanya leluasa bermain futsal atau basket. Mereka pun bisa menimba ilmu, atau menjadi pelaku ekonomi digital. 

Solo Technopark yang luasnya 5 hektare itu, dibangun untuk mendorong transformasi digital dan pengembangan human capital. Diharapkan bisa menjadi katalisator bagi pertumbuhan start-up di Indonesia, dan memperkuat kolaborasi lintas sektor.

Back to top button