Market

Bisa Ukur Umur dan Produksi Sawit, IPB Temukan Mesin Canggih

Institut Pertanian Bogor (IPB) University berhasil menciptakan mesin identifikasi perkebunan kelapa sawit, menggunakan citra satelit resolusi tinggi.

Kata penemunya, Profesor Ernan Rustiadi, mesin ini mampu mendeteksi objek per objek untuk memetakan skala perkebunan rakyat. Dinamai Oil Palm Identification Based on Machine Learning-IPB (OPTIMAL), upaya IPB University mendukung peningkatan tata kelola perkebunan sawit rakyat.

“Mesin ini dapat membantu memetakan perkebunan sawit rakyat berbasis objek dalam hal ini tegakan pohon kelapa sawit lebih baik dari teknologi berbasis area,” kata Profesor Ernan, Jakarta, Kamis (29/6/2023).

Dia mengungkapkan, pemetaan perkebunan kelapa sawit rakyat menjadi tantangan tersendiri, karena karakteristiknya rata-rata berukuran kecil, tersebar dan terfragmentasi. Bentuk petakan tidak teratur, kadang berada di lahan yang jauh atau terisolasi dan bercampur dengan komoditas pertanian lain, sehingga teknologi berbasis objek lebih membantu pendeteksian lebih detail.

Mesin OPTIMAL menggunakan teknologi citra resolusi tinggi, karena tersedia secara gratis pada sistem operasi komputer dan dapat menjangkau ukuran objek yang harus dideteksi menjadi jauh lebih kecil dibandingkan objek pada foto hasil drone.

Teknologi telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang mudah digunakan yang dapat mendeteksi tanaman kelapa sawit meskipun berada pada lokasi sempit, tersebar dan bercampur dengan tanaman lain dengan cepat, akurat dan murah.

Profesor Ernan memaparkan kelapa sawit merupakan komoditas unggulan yang menjadi salah satu sumber devisa penting bagi Indonesia. Hingga kini, Indonesia masih menjadi negara produsen kelapa sawit dunia.

Produktivitas tanaman kepala sawit dengan harga minyak yang dihasilkannya yang kompetitif itu membuat tidak hanya dibudidayakan oleh perusahaan besar, namun juga perkebunan rakyat.

Pemerintah pun, kata dia, telah berupaya merancang berbagai program untuk meningkatkan tata kelola perkebunan kelapa sawit rakyat. Namun implementasinya berjalan belum optimal, karena belum ada yang lengkap dan akurat terkait sebaran perkebunan kelapa sawit rakyat, sehingga inovasi IPB hadir untuk dapat memberi solusi permasalahan tersebut.

Back to top button