Market

Janji Jokowi Swasembada Kedelai Digagalkan Pemburu Rente Impor

Ekonom Pergerakan Kedaulatan Rakyat (PKR), Gede Sandra menduga ada pihak-pihak yang sengaja mempertahankan importasi kedelai. Alhasil, janji Presiden Jokowi tentang swasembada kedelai terkubur dalam-dalam.

Kepada Inilah.com, Jakarta, Selasa (8/11/2022), para pemburu rente dari kedelai impor ini, agak sulit diberantas. Namun bukan berarti tak bisa. “Komisi atau fee dari impor komoditas,tentunya besar sekali. Dampaknya, cita-cita besar pak presiden untuk menciptakan swasembada kedelai gagal total,” ungkapnya.

Gede merasa yakin bahwa kedelai bukanlah tanaman manja. Berbeda dengan bawang merah atau putih yang hanya cocok ditanam di sejumlah daerah saja.  “Saya yakin, kedelai itu bisa ditanam di seluruh pulau di Indonesia. Berbeda dengan bawang putih atau bawang merah yang hanya cocok ditanam di Brebes, Jawa Tengah,” papar Gede.

Dia menyebutkan, rata-rata yield atau produktivitas kedelai di Pulau Jawa, Sulawesi, Bali, dan NTB adalah yang tertinggi di Indonesia. Angkanya sekitar 1,5-1,6 ton per hektar. “Sementara lahan yang ditanami kedelai pada 2021 hanya 360 ribu hektare,” tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengatakan, pemerintah akan melakukan impor kedelai sebanyak 350 ribu ton. Kebijakan tersebut untuk mengatasi harga kedelai yang terlampau mahal, yakni Rp14.150 per kilogram.

Sedangkan Badan Pangan Nasional (Bapnas)/National Food Agency (NFA) mendorong Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mengurangi impor bahan pangan. Salah satunya kedelai yang saat ini harganya meningkat dan menyulitkan produsen tahu dan tempe.

Back to top button