Market

Kontribusi Besar untuk Ekonomi, Mendag Zulhas Dukung GGP Ekspor Nanas Olahan

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong peran swasta dalam meningkatkan kinerja ekspor produk hortikultura. Termasuk PT Great Giant Pinneaple (GGP), pabrik nanas olahan yang menghidupi ribuan petani.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, PT GGP perlu diperjuangkan, karena mendapat perlakuan tidak adil dari negara tujuan ekspor.

Untuk itu, kata dia, tugas pemerintah adalah mengupayakan agar tidak ada hambatan ekspor di negara tujuan. Salah satunya melalui perjanjian dagang.

“Tugas pemerintah membantu masyarakat dan pengusaha agar berkembang. Jika perusahaannya maju, pajaknya akan semakin meningkat dan menyerap tenaga kerja,” kata Mendag Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan saat berkunjung ke PT GGP di Lampung Tengah, Jumat (3/3/2023).

Mendag Zulhas mengungkapkan, untuk mengerek ekspor produk hortikultura, Kemendag akan memperjuangkan perjanjian kerja sama dengan negara mitra. Salah satunya dengan Uni Eropa melalui Percepatan Penyelesaian Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU CEPA).

“Diharapkan perundingan dagang ini akan diselesaikan Agustus tahun ini. Jika dapat diselesaikan, pengusaha tidak perlu membayar bea masuk produk hortikultura ke Uni Eropa,” kata Mendag Zulhas.

Saat ini, PT GGP menempati lahan seluas 32 ribu hektare. Kemampuan produksinya mencapai 3.000 ton per hari. Perusahaan ini mampu mengekspor nanas olahan senilai US$350 juta, setara Rp5,25 triliun (kurs Rp15.000/US$) per tahun.

Asal tahu saja, nanas dan pisang merupakan produk olahan unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekspor tinggi. Kedua komoditas ini, cukup diminati di pasar global.

Sejauh ini, kontribusi ekspor dari nanas dan pisang olahan, cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Terutama dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah, dan mendongkrak devisa negara dari ekspor.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total produksi nanas nasional pada 2021, mencapai 2,8 juta ton. Dan, Lampung menduduki peringkat teratas di Indonesia dengan produksi lebih dari 700.000 ton. Diikuti Sumatera Selatan, Riau, Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Sedangkan untuk komoditas pisang, Lampung menempati peringkat ketiga di Indonesia sebagai daerah penghasil dengan produksi sebanyak 1,12 juta ton pada 2021.

Back to top button