News

Jaga Demokrasi, PDIP Ajak NasDem Jadi Oposisi untuk Prabowo-Gibran


Di tengah masih panasnya tensi politik pasca Pemilu 2024, Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengajak Partai NasDem membangun kerja sama politik yang berbasiskan ideologi.

“PDI Perjuangan dan Partai Nasdem sama sama berwatak nasionalis, genealogi keduanya memudahkan bila kerjasama terajut. Apalagi antara Ibu Mega dengan Pak Surya adalah kawan lama, beliau berdua sama sama mengawal pemerintahan Presiden Jokowi selama ini, termasuk tidak segan menyampaikan nasehat atas jalannya pemerintah jika dijumpai penyimpangan,” kata Said, Jakarta, dikutip Sabtu (17/2/2024). 

Kebersamaan PDIP dengan Nasdem, menurut Said, baik di pemerintahan maupun luar pemerintahan, akan sangat positif dalam menjaga sendi-sendi demokrasi.

“Demokrasi harus kita jaga, harganya sangat mahal, Kita tidak ingin cita cita reformasi tenggelam setelah berjalan 25 tahun ini,” kata Said.

Apakah seruan untuk Partai NasDem ini, merupakan ajakan untuk masuk barisan oposisi?  Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR ini, tak menjawab tegas.

“Peran partai seperti PDI Perjuangan dan Nasdem, dan semua partai punya tanggungjawab menjaga demokrasi. Kerisauan sejumlah guru besar, aktivis, dan pegiat demokrasi atas kemunduran demokrasi belakangan ini harus dijawab oleh partai partai, bukan dengan gimmick tetapi tindakan tindakan yang kongkrit,” ungkap Said.

“Saya kira salah satu kerangka yang pas untuk meletakkan dasar kerja sama PDI Perjuangan dan Nasdem adalah menjawab kegusaran publik atas kemunduran demokrasi ini. Termasuk mengajak segenap elemen demokrasi lain,” kata Said.

Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan, belum ada arahan sikap dari Ketua Umum NasDem, Surya Paloh. “Kita sejauh ini belum ada arahan dari Ketua Umum Bang Surya Paloh,” kata Sahroni.

Dia bilang, Nasdem masih akan fokus menunggu hasil real count dari pihak komisi pemilihan umum (KPU) pada tanggal 20 Maret mendatang. “Sikap resmi NasDem baru akan ditentukan setelah selesai rekapitulasi manual oleh KPU,” pungkasnya.

Wacana oposisi ini mengemuka pasca kalahnya Ganjar-Mahfud yang disokong PDIP di Pemilu 2024. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin (AMIN) juga bernasib sama. Kedua paslon ini dikalahkan Prabowo-Gibran.

Hanya saja, banyak dugaan kecurangan dalam proses politik yang memenangkan paslon nomor urut 02 itu.   Mulai pelonggaran syarat cawapres untuk meloloskan Gribran hingga pengondisian Pemilu 2024.

Hasil quick count Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 oleh beberapa lembaga survei, telah selesai karena data masuk hampir 100 persen. Hasilnya, Prabowo-Gibran unggul di pilpres satu putaran.

Menurut hasil quick count alias hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan Prabowo-Gibran memperoleh suara di atas 50 persen. Sementara itu, perolehan suara PDIP unggul dari partai lainnya. PDIP meraih suara 17,28% menurut hitung cepat Litbang Kompas

 

 

Back to top button