Market

Jadi Perajin Terompet Sejak Zaman Soeharto, Rajiman Nikmati Pasang-surut Akhir Tahun


Saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024, para pembuat terompet, biasanya banjir pesanan. Namun, tahun ini, tak berlaku.

Perajin terompet di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, justru menjerit karena sepinya pesanan. Masyarakat benar-benar kencangkan ikat pinggang?  

Saat InilahJateng menyambangi Rajiman, salah satu perajin terompet asal Dukuh Candi RT 1/RW 11, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (29/12/2023).

Dia mengakui, pesanan terompet pada tahun ini, boleh disebut terjun bebas. Saking tingginya level penurunannya. Tahun ini, jumlah pesanan hanya 1.200 terompet. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya, rata-rata 5 ribuan terompet.

“Tahun ini hanya membuat 1.200-an. Beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk memenuhi pesanan, saya bikin sekitar 5 ribu terompet,” kata Rajiman.

Sebanyak 1.200 terompet yang dibuat Radjiman, ternyata tidak semuanya terjual. Pesanan dari beberapa hotel di wilayah Jateng, jumlahnya kurang dari 1.000 terompet. Sisanya yang 200-an terompet dijual di pusat keraimaian, tempat wisata, atau di pinggiran jalan.

Para tengkulak yang memesan terompet dari Rajiman, membayar Rp5.000 per terompet. Sedangkan harga jual terompet di tempat umum minimal Rp10 ribu per buah.  “Hari ini baru keluar 300an. Mereka (tengkulak) dari wilayah Soloraya saja,” ucapnya.

Lantaran pesanan merosot tiap tahun, sebagian besar perajin di kampung itu, memilih cari pekerjaan lain. Rajiman termasuk manusia yang setia dengan profesi ini. dia percaya bahwa rezeki sudah ada yang mengatur.

Asal tahu saja, Rajiman menjadi perajin terompet sejak zaman Soeharto.  “Saya mulai bikin sejak masa Pak Harto. Dari harga Rp150 sampai Rp7.500,” bebernya.

Selain sepinya pesanan, Rajiman mengeluhkan harga bahan baku yang semakin mahal. Misalnya, harga kertas emas yang terus naik. Atau kertas jenis lain, lem dan lain-lainnya, juga naik.

Untuk berhemat, dia mengumpulkan terompet yang tidak laku. Rajiman melepas kertas-kertas hiasan terompet, lembar demi lembar. Tentu saja dengan hati-hati sekali. Agar kertasnya tidak terkoyak. Kemudian disimpan untuk bikin terompet tahun depan.

 

Back to top button