Market

Investor Lanjut Lepas Rupiah, Pasar Uang Khawatir Israel Terus Serang Palestina

Kekhawatiran pasar terhadap Israel yang terus menyerang Palestina  menjadi faktor pelemahan nilai tukar rupiah sejak pekan lalu.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang rupiah melemah sebesar 61 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.994 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.873 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin turut melemah ke posisi Rp15.943 dari sebelumnya Rp15.856 per dolar AS.

“Konvoi bantuan mulai berdatangan di Jalur Gaza dari Mesir pada akhir pekan, ketika para pemimpin Arab dan menteri luar negeri berkumpul untuk pertemuan puncak di Kairo, namun tidak dapat menghasilkan pernyataan bersama,” ujar Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi tentang anjloknya rupiah terhadap dolar AS, Senin (23/10/2023).

Upaya untuk menahan konflik antara Palestina dengan Israel telah dilakukan sejumlah negara secara intensif selama pekan lalu.

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden sudah mengunjungi Israel dan berkomunikasi melalui telepon dengan para pemimpin Kanada, Prancis, Inggris, Jerman, dan Italia usai berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Paus Fransiskus.

Pada pekan ini, pemimpin Perancis dan Belanda juga akan mengunjungi Israel untuk mencari solusi atas masalah Palestina dan Israel.

Adapun pengamat pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan tidak ada perubahan fundamental terhadap nilai tukar rupiah di awal perdagangan pekan ini dibandingkan akhir pekan lalu.

“Sumber pelemahan rupiah terhadap dolar AS dari eksternal masih bertahan. Konflik perang Israel-Hamas kelihatannya tereskalasi, area konflik meluas sehingga peristiwa ini masih menjadi kekhawatiran pelaku pasar,” kata Ariston.

Di samping itu, pelaku pasar juga mengantisipasi kebijakan suku bunga tinggi AS akan bertahan lebih lama karena inflasi AS masih belum turun ke target 2 persen, sehingga segala upaya bakal diusahakan untuk mencapai tujuan tersebut.

Ekspektasi tersebut selaras dengan pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell pada pekan lalu yang tercermin dari tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih meninggi, yaitu 4,9 persen untuk tenor 10 tahun.

Sementara korban jiwa akibat serangan senjata terbaru Israel terhadap Hamas sudah mencapai 5.618 orang per Jumat (20/10/2023). Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 4.137 orang. Sementara itu, 13.162 orang mengalami luka-luka.

Back to top button