Market

Investasi Telkom di GOTO, Konfigurasi Politik dan ‘Buang Angin’

Senin, 19 Des 2022 – 11:54 WIB

Kebutuhan Likuiditas Akhir Tahun, Kambing Hitam Saham GOTO Rontok - inilah.com

Paparan publik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk insidental secara daring di Jakarta, Kamis (8/12/2022). (Tangkapan Layar: Inilah.com/Ahmad Munjin)

“Ini seperti buang angin, ada baunya tapi tidak bisa dibuktikan,” kata Agustinus Edy Kristianto, Pemerhati Sosial Ekonomi kepada Inilah.com di Jakarta akhir pekan lalu.

Komentarnya itu menanggapi proses penegakkan hukum terkait dugaan kasus benturan kepentingan dalam investasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), melaui anak usahanya PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel senilai Rp6,4 triliun di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).

Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia) ini mengaku pesimistis dengan proses penegakan hukum baik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Terobosan Panja DPR Sulit Diharapkan

“Sebab, saya sudah jadi pembicara di Panja Komisi VI. Baik proses hukum maupun proses politik, saya tidak bisa mengharapkan Panja Komisi VI,” ujarnya.

Idealnya, kata dia, dalam kasus dugaan benturan kepentingan itu adalah proses politik yang sejalan dengan proses hukum. “Proses politik dalam hal ini desakan dari DPR Komisi VI itu diperlukan dan proses hukumnya bisa jalan, dalam hal ini proses hukum pasar modal. Harusnya dua-duanya jalan,” ucapnya.

Akan tetapi, sambung dia, faktanya hal itu sulit. “Panja Komisi VI nuansa kepentingannya kental sekali, namanya juga politik. Sulit mengharapkan dari Panja Komisi VI adanya terobosan secara politik mendorong kasus ini diproses secara hukum,” ungkapnya.

Konfigurasi Politik Persulit Penegakan Hukum

Selain itu, yang membuatnya lebih pesimistis adalah kenyataan terkait proses hukum yang berkaitan dengan kekuasaan. “Hukum adalah kekuasaan. Selama kekuasaannya masih seperti ini masih dipegang oleh orang-orang dari klan mereka, aspek politik hukum itu mempersulit untuk kasus ini,” ujarnya.

Kecuali, lanjutnya, jika nanti terjadi pergantian pemerintahan, yang secara berani dan jujur membongkar. “Kalau saat ini sulit,” tukasnya.

Bagaimanapun, Menteri BUMN Erick Thohir saat ini masih aktif dan posisi politiknya semakin kuat. Erick dinobatkan sebagai menteri terbaik. Ia juga merupakan ketua panitia pernikahan anak Presiden Jokowi, dan Ketua Tim Sukses Jokowi-Ma’ruf.

Belum lagi dengan posisinya saat ini yang digadang-gadang menjadi bakal calon wakil presiden. “Secara politik masih kuat untuk para pihak yang diduga terlibat kasus ini. Jadi, selama konfigurasi politik masih seperti sekarang, ya kita ngomong di media dan medsos saja,” tuturnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 1999-2002, Mas Achmad Daniri, menilai investasi yang dilakukan Telkomsel di GoTo telah mengikuti ketentuan governansi perusahaan yang baik.

Achmad yang juga pernah menjabat Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyebutkan, investasi yang dilakukan anak perusahaan Telkom itu sudah sersuai dengan peraturan perusahaan dan regulasi yang berlaku, termasuk melibatkan penasihat independen di bidang hukum dan keuangan.

“Tidak ada elemen konflik kepentingan yang terpenuhi di dalam investasi Telkomsel ke Gojek,” ujar Mas Achmad Daniri, dalam Panja Komisi VI DPR, Senin (22/8/2022).

Back to top button