Market

Investasi Berkala Lebih Janjikan Cuan demi Menggapai Tujuan Keuangan

Investasi secara berkala terbukti memberikan imbal hasil alias cuan yang lebih optimal daripada hanya sekali. Kondisi tersebut berlaku untuk instrumen investasi apapun.

“Membeli berkala adalah jalan terbaik dengan effort terkecil. Tapi bila mau menambah ketika diskon besar maka boleh-boleh saja dilakukan,” kata Praktisi dan Inspirator Investasi Ryan Filbert dalam kegiatan Super Fun(d) Series dengan topik ‘Asset Allocation’ yang digelar secara offline di Lotte Shopping Avenue Kuningan, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu.

Kegiatan ini merupakan puncak acara FestiFund 2022 yang diselenggarakan PT Indo Premier Sekuritas. Selain Ryan, Super Fun(d) Series menghadirkan narasumber, Financial Coach dan Financial Advisor Philip Mulyana dan Growth Consultant & Content Creator Jonathan End. Mereka mengulas topik ‘Set Your Financial Goals & Study Case.’ Personal Finance Enthusiast Dani Rachmat juga menjadi narasumber dengan topik ‘Cara Pilih dan Analisis Reksa Dana.

Acara edukasi yang lebih mendalam dan komprehensif ini diikuti ratusan peserta. Ini juga terlaksana setelah sukses melakukan edukasi ribuan peserta dalam kegiatan serupa secara online, 3 Desember 2022.

Investasi Berkala

Apalagi bagi awam, kembali Ryan menyarankan, semakin awam maka semakin seringlah membeli. “Selanjutnya bagi yang memiliki pengetahuan maka ketika terjadi penurunan, justru bisa semakin banyak membeli, kendati harus dipahami kalau mereka yang punya pengetahuan belum tentu punya mental,” tuturnya.

Ia pun meyakinkan bahwa untuk jangka panjang, investasi pada instrumen risiko tinggi sebenarnya cenderung memberikan hasil positif. Namun untuk memastikan kinerja positif ini, ia pun menganjurkan investor untuk melakukan monitoring setahun sekali.

Ryan pun mencontohkan investasi untuk 15 tahun ke depan. “Let say untuk biaya Pendidikan Rp100 juta untuk anak, dengan kenaikan 10% per tahaun, maka 15 tahun lagi (dana yang dibutuhkan) adalah Rp420-an juta,” papar dia.

Dengan pendapatan hari ini, kata dia, sebanyak 10%-nya investasi Rp1 juta dengan bunga net bank 4%, maka dalam 15 tahun uangnya sudah menjadi Rp370 juta. “Salah sendiri investasi kok cuma 10 persen,” timpal Ryan.

“Bila kinerjanya (instrumen berisiko tinggi) tertinggal, maka beri kesempatan 1 tahun lagi. Jika tetap tertinggal maka sebaiknya ‘ganti supir’. Selain itu, semisal target reksa dana 5 tahun, tapi telah terpenuhi di tahun ketiga maka sebaiknya tarik dananya dan pindahkan ke deposito atau pasar uang,” ucapnya tegas.

Cara Mudah Membuat Tujuan Keuangan

Sementara Philip Mulyana menekankan, tujuan keuangan pada prinsipnya sama seperti personal finance secara umum yang sangat personal. Sebab, satu orang berbeda dengan orang lain.

Salah satu cara paling mudah untuk membuat tujuan keuangan alias financial goals adalah dengan SMART Goals, yakni Specific (S) artinya goals yang spesifik dan jangan cuma abstrak. “Contohnya ingin traveling ke Jepang selama 2 minggu PP naik business class,” terang dia.

Selanjutnya Measurable (M) dengan contoh ingin traveling ke Jepang selama 2 minggu PP naik business class tadi butuh Rp100 juta. Lalu, Achieable (A) yakni tiap bulan bisa nabung atau investasi Rp2,5 juta, yang berarti paling cepet bisa achieve sekitar 40 bulan.

Relatable (R) yakni kesesuaian dengan life value. “Kalau ternyata ingin traveling karena influencer favorit kamu sering ke Jepang, sebaiknya perlu di re-evaluasi lagi. Tapi kalau dengan traveling itu memang bisa menemukan kebahagiaan tersendiri dan itu ada life value-nya berarti itu relatable,” papar Philip.

Prinsip terrakhir adalah Timebound (T). “Konteksnya adalah a goal without deadline is a wish. Jadi, untuk traveling ke Jepang ini, kasih kelonggaran 5 tahun dari sekarang goal ini harus achieve,” tuturnya.

Jonathan End mengungkapkan hal senada. Ia mengimbau investor untuk tetap optimistis mencapai tujuan finansial dengan reksa dana pada 2023 mendatang secara konsisten.

“Mencapai tujuan finansial itu ibarat menyiapkan diri untuk lari marathon, perlu konsistensi. Diprioritaskan dan disiapkan secara rutin, sehingga walaupun sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit,” ucapnya tandas.

Tips Memilih Reksa Dana

Pada sisi yang lebih praktis dalam menganalisis dan memilih reksa dana untuk mencapai tujuan keuangan, Dani Rahmat menganjurkan investor memperhatikan pilihan platform investasi, timeline dan horizon investasi, profil risiko, kepastian availability, informasi dan reputasi reksa dananya.

Begitu juga dengan strategi investasi, fitur pembanding, Assets Under Management atau AUM alias dana kelolaan reksa dana dan biaya-biayanya. “Pilih Platform investasi yang memiliki reputasi bagus, terdaftar dan diawasi oleh otoritas keuangan, memiliki beberapa pilihan investasi dan memudahkan reinvestasi,” terang dia.

Hal serupa dalam memilih Manajer Investasi (MI). Pilihlah MI yang terpercaya dan bereputasi bagus, lihat berapa banyak dana kelolaan sebuah reksa dana, cari tahu apa saja isi portfolio reksa dana dari fund fact sheet reksa dananya dan cari tahu ada tidaknya berita historis reksa dana mengalami gagal bayar ketika dicairkan.

Selanjutnya dalam memilih reksa dana, investor sebaiknya memanfaatkan fitur pembanding dan evaluator seperti yang ada di IPOTFund milik Indo Premier Sekuritas, kemudian pilih berdasarkan kinerja Net Asset Value atau NAV dalam satu tahun terakhir.

Cermati juga bagaimana sharpe ratio-nya atau rasio imbal hasil ketimbang fluktuasi NAV-nya. Semakin besar berarti semakin bagus dan memahami risikonya berdasarkan drawdown ratio.

“Terkait biaya-biaya, investor sebaiknya paham kalau biaya Manajer Investasi dan Bank Kustodian reksa dana sudah termasuk dalam hitungan kenaikan NAB, namun biaya jual beli dan termasuk transfer antar bank harus dipertimbangkan,” ungkap Dani Rahmat.

Untuk biaya yang lebih murah, investor bisa berinvestasi di reksa dana yang dikelola pasif seperti reksa dana indeks ataupun ETF yang biaya jual belinya sama dengan saham. “Selanjutnya, pilih juga agen penjual yang memberikan gratis biaya transaksi jual beli reksa dana,” ucapnya.

IPOTFund Jajakan 280 Produk Reksa Dana

Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Soehianto menegaskan, sebagai salah satu perusahaan sekuritas dengan nilai transaksi tertinggi yang solid secara finansial, pihaknya mengutamakan transparansi untuk meningkatkan kepercayaan nasabah. Indo Premier juga berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di Indonesia, khususnya investasi reksa dana.

Indo Premier Sekuritas merupakan perusahaan sekuritas dengan lebih dari 1 juta nasabah untuk menemani perjalanan investasi mereka. Platform reksa dana IPOTFund menjajakan 280 produk reksa dana terbaik dari 40 Manajer Investasi yang terdiri dari 50 Reksa Dana Pasar Uang, 59 Reksa Dana Pendapatan Tetap, 45 Reksa Dana Campuran dan 126 Reksa Dana Saham dan ETF.

Indo Premier juga aktif dalam berbagai edukasi mulai dari konten edukasi di media sosial, kegiatan edukasi gratis yang rutin diselenggarakan hampir setiap hari hingga kegiatan edukasi spesial seperti FestiFund 2022 ini.

“Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para peserta tentang investasi reksa dana yang lebih mendalam dan semakin meyakinkan untuk memulai investasi reksa dana melalui IPOTFund,” imbuhnya.

Back to top button