Market

Inilah Saham-saham Pilihan Jumat, 21 Januari 2022

Pengamat pasar modal memperkirakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (21/1/2022) melanjutkan technical rebound. Inilah saham-saham pilihannya.

Pada perdagangan Kamis (20/1/2022), IHSG ditutup menguat 34,89 poin (0,53%) ke posisi 6.626,871. Sepanjang perdagangan, indeks mencapai tertingginya di 6.637,207 atau menguat 45,226 poin dan terendahnya di 6.587,765 atau melemah 4,216 poin dari posisi pembukaan di angka hijau 6.607,799.

Ukie Jaya Mahendra, pengamat pasar modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) mengatakan, penguatan IHSG Kamis lebih ditopang oleh saham-saham yang mencatatkan top value di sektor pertambangan. Saham-saham dimaksud adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

“Saham-saham tersebut menguat karena mengalami technical rebound setelah dua pekan berturut-turut mengalami tekanan jual di sektornya. Itulah yang menyebabkan IHSG dapat ditutup plus 0,53 persen,” katanya kepada Inilah.com di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Adapun saham-saham pendorong naik lainnya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Di lain sisi, saham-saham yang menahan penguatan IHSG Kamis adalah pelemahan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Fenomena ‘January Effect’

Lebih jauh Ukie memperkirakan, perdagangan saham hingga akhir Januari 2022 yang tinggal beberapa hari masih potensial naik. “Sebab, tren teknikalnya di bulan ini dibandingkan penutupan akhir 2021 memang menunjukkan tren yang masih naik,” ujarnya. “Hingga 20 Januari ini fenomena January Effect memang ada meskipun tidak terlalu besar.”

Sedangkan di atas tanggal tersebut, mulai Jumat hingga akhir Januari peluang January Effect masih terbuka. Di awal Januari, indeks sempat naik ke 6.725 sebelum mengalami koreksi karena kekhawatiran inflasi, tapering off, dan kenaikan suku bunga AS serta pelambatan ekonomi di China, lalu naik lagi. “Tapi, January effect belum terlihat signifikan,” ucapnya.

Terkait fenomena January Effect, ada peluang IHSG menembus resistance 6.754. Jika tidak ditembus hingga akhir Januari, berpeluang dicapai pada Februari. “Tapi, harapan kita sih bisa terjadi di bulan ini,” ungkap Ukie.

Arah IHSG Jumat, 21 Januari 2022

Untuk Jumat ini, sentimen dari penurunan suku bunga China kemarin di satu sisi dan ekspektasi pengetatan moneter di AS di lain sisi, sudah difaktorkan oleh pasar. Penguatan IHSG saat ini lebih karena faktor technical rebound. “Penurunan suku bunga China sudah di-adjust oleh market Kamis,” ucapnya.

Secara teknikal, level support kuat IHSG untuk Jumat berada di 6.610 dengan resistance 6.640. “IHSG berpeluang melanjutkan technical rebound,” ucapnya kembali menegaskan.

Saham-saham Pilihan

Ukie pun merekomendasikan saham-saham pilihannya yang potensial melanjutkan technical rebound pada perdagangan di akhir pekan ini. Saham-saham tersebut adalah:

  1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga di level psikologis Rp2.000.
  2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga di Rp5.250 sebelum mengalami koreksi turun kembali.
  3. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga di resistance Rp2.410 dan support Rp2.310.

“Strateginya, trading buy untuk akumulasi saham-saham tersebut,” ucapnya.

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang akan mencoba level Rp7.875.
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang berpeluang mengejar Rp7.250 dengan support di Rp7.100. Target resistance berikutnya di Rp7.350.

“Sedangkan untuk BBCA dan BMRI, strateginya lebih ke swing trading. Artinya bisa jual jika sudah mencapai resistance dan beli jika berada di support,” imbuh Ukie.

Pada perdagangan kemarin, sebanyak 320 saham menguat, 268 saham melemah, 183 saham stagnan, dan 116 saham tidak ditransaksikan.

Nilai transaksi di pasar reguler mencapai Rp11,05 triliun dan Rp1,63 triliun di pasar negosiasi. Total transaksi mencapai 12,6 triliun.

Sementara itu, investor asing mencatatkan pembelian saham senilai Rp3,7 triliun dan penjualan saham senilai Rp3,79 triliun. Alhasil, investor asing mencatatkan penjualan saham bersih alias net foreign sell senilai Rp90,3 miliar.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Back to top button