Market

Inilah Kekhawatiran Masyarakat terhadap Kendaraan Listrik

Saat ini terdapat setidaknya 125 juta kendaraan bermotor di Indonesia. Hal ini menjadi tangangan kendaraan bahan bakar fosil untuk mengalami transisi menjadi clean energy. Apa saja kendalanya?

Padahal target pemerintah untuk industri kendaraan bermotor roda dua bertenaga listrik atau electric two-wheeler (E2W), yaitu 6 juta (2025), 9 juta (2030), dan 12 juta (2035). Namun masyarakat masih memiliki kekhawatiran untuk beralih ke E2W.

Di antaranya seputar keamanan, total biaya kepemilikan, serta kekhawatiran jarak tempuh mengemudi. Perihal keamanan, masyarakat memiliki kekhawatiran tentang keamanan kendaraan dalam beberapa kondisi, seperti saat banjir, kecelakaan, dan lainnya.

Masyarakat juga berekspektasi agar total biaya kepemilikan sepeda motor listrik perlu diturunkan lebih rendah dari motor dengan sistem pembakaran internal combustion engine (ICE). Selain itu, masyarakat juga khawatir dengan jarak tempuh sepeda motor listrik yang masih lebih rendah dari jarak tempuh motor ICE.

Untuk menjawab ekspektasi masyarakat tersebut, perlu adanya kepatuhan terhadap standar, inovasi model bisnis, serta infrastruktur E2W. Penting untuk memastikan semua komponen E2W telah sesuai dengan standar umum yang berlaku, seperti UNR136, SNI, ISO, dan lainnya.

Sebuah inovasi model bisnis tertentu juga bisa diterapkan, seperti menjual motor listrik tanpa baterai. Baterai yang digunakan nantinya berdasarkan sistem sewa.

Terkait infrastruktur E2W, perlu adanya standarisasi SPBKLU, SPKLU, serta baterai menjadi E2W terbuka dan terpadu ekosistem, sehingga pembangunan infrastruktur dapat dilakukan secara masif oleh para pelaku industri. Adanya infrastruktur yang memadai, jarak tempuh bukan lagi menjadi kendala.

Menurut Direktur Utama IBC Toto Nugroho, sejauh ini, inisiatif layanan manajemen aset baterai telah dilakukan melalui dua kali MoU, yakni pada 23 Maret 2023 dan 12 Juni 2023. Langkah tersebut menghasilkan Battery Energy Swap Technology by IBC yang menjadi pengoperasian pertukaran baterai kendaraan roda 2 EV pertama yang dapat dioperasikan secara global.

“Beberapa kelebihannya, yaitu dapat mengurangi jangkauan dan kecemasan swap atau charging station, uang muka lebih rendah, meminimalkan investasi infrastruktur, kemudahan pengoperasian dan perawatan, serta manajemen big data dan integrasi sistem pembayaran,” ucapnya seperti dikutip Senin (3/7/2023).

Sementara itu, kolaborasi antara Konsorsium BUMN China (Fulcrum), BUMN Indonesia, dan Swasta, menghasilkan Battery Asset Management Services (BAMS). BAMS merupakan platform ekosistem motor listrik terbuka dan terpadu yang menyediakan baterai, swapping & charging station, dan aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi.

Back to top button