Kanal

Indonesia Beli 12 Jet Tempur Mirage Bekas, Masih Bisa Diandalkan?

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) membeli 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Angkatan Udara Qatar untuk memperkuat kesiapan tempur TNI-AU. Apa kehebatan jet tempur ini sehingga Indonesia kepincut menggunakannya untuk mengawal nusantara?

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut kendati pesawat tempur Mirage dari Qatar ini bekas, namun memiliki teknologi yang canggih. Ia menerangkan teknologi pesawat Mirage itu hampir mirip dengan pesawat jet Rafale yang diperkirakan akan tiba pada Januari 2026.

Selain itu, ia menyebut jam terbang pesawat juga tidak terlalu tinggi. Mengingat, wilayah Qatar yang kecil. “Dan teknologinya sudah sangat canggih dan nanti mengarah kepada Rafale. Jadi inilah pilot-pilot kita nanti akan kita latih di Mirage. Begitu Rafale datang, dia akan transisi ke Rafale,” ucap Prabowo di Bandung, Kamis (15/6/2023).

Prabowo mengklaim, banyak negara yang ingin membeli 12 unit pesawat tempur (jet) Mirage 2000-5 bekas dari Qatar. “Ini sulit, banyak negara yang mau ambil. Alhamdulillah, dengan hubungan kita yang baik dengan Qatar, mereka kasih kepada kita,” tambah Prabowo.

Sementara Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan, Indonesia saat ini membutuhkan Alutsista pesawat tempur yang bisa melaksanakan delivery secara cepat untuk menutupi penurunan kesiapan tempur TNI AU. “Penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU disebabkan beberapa faktor,” ucap Adrian Sumantha.

Faktor-faktor tersebut di antaranya banyak pesawat tempur TNI AU yang habis masa pakai, banyaknya pesawat yang akan melaksanakan upgrade, overhaul/repair dan masih lamanya pengiriman pesawat pesanan pengadaan baru. “Dengan kondisi keadaan di atas dinilai pembelian pesawat Mirage 2000-5 Ex Qatar Air Force merupakan langkah yang tepat guna memenuhi kesiapan pesawat tempur TNI AU,” ujarnya.

Saat ini banyak Alutsista TNI AU berupa pesawat tempur sudah masuk dalam fase habis masa pakainya seperti pesawat F-5 Tiger. Penggantian pesawat F-5 Tiger berupa pesawat SU-35 Sukhoi terkendala dengan ancaman sanksi CATSA dan OPAC List dari pihak AS. Sementara pesawat Hawk 100/200 juga sudah akan masuk pada fase habis masa pakai.

Kontrak pembelian jet tempur bekas ini sekitar US$792 juta atau Rp11,8 triliun (kurs Rp14.951 per US$1). “Pengadaan tersebut dituangkan dalam Kontrak Jual Beli Nomor: TRAK/181/PLN/I/2023/AU, tanggal 31 Januari 2023 dengan nilai kontrak sebesar 733 juta Euro (US$792 juta) dengan penyedia Excalibur International a.s., Czech Republic,” katanya.

Rencananya pesawat ini akan dikirimkan 24 bulan setelah kontrak efektif dan akan ditempatkan di Skadron Udara 1 Lanud Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat. Kontrak pembelian Mirage 2000-5 termasuk di antaranya 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 (9 Single Seat And 3 Double Seat), 14 Engine and T-cell, Technical Publications, GSE, Spare, Test Benches, A/C Delivery, FF & Insurance, Support Service (3 Years), Training Pilot And Technician, Infrastructure, dan Weaponary.

Mirage Bekas

Spesifikasi Mirage 2000-5

Dassault Aviation, produsen Mirage 2000-5, menyatakan di situs webnya bahwa model tersebut pertama kali diperkenalkan pada tahun 1967. Namun, kementerian pertahanan Indonesia tidak merinci usia pasti dari jet yang diperoleh. Kementerian mengklarifikasi bahwa pembelian tersebut mencakup layanan dukungan selama tiga tahun dan pelatihan pilot untuk pesawat tersebut.

Menurut catatan, Qatar menjadi pelanggan Mirage 2000-5 pada 1994 dengan memesan dua belas pesawat untuk menggantikan Mirage F1EDA. Ditunjuk sebagai Mirage 2000-5DAs, pesawat yang dipesan terdiri dari sembilan kursi tunggal (5EDA) dan tiga kursi dua kursi (5DDA), dengan pengiriman pertama dilakukan pada bulan September 1997. Qatar juga membeli rudal MICA dan Apache stand-off cruise peluru kendali.

Mirage 2000 adalah pesawat tempur multirole dari produsen pesawat Perancis Dassault Aviation. Jet tempur ini telah beroperasi dengan Angkatan Udara Prancis sejak 1984, dan telah dipilih oleh Abu Dhabi, Mesir, Yunani, India, Peru, Qatar, Taiwan, dan Uni Emirat Arab. Pada tahun 2009, lebih dari 600 pesawat Mirage 2000 beroperasi di seluruh dunia.

Mengutip Dassault Aviation, pesawat Mirage 2000 memiliki bentang sayap 8,8 meter dengan panjang badan 14 meter. Pesawat ini memiliki dua versi yakni single dan twin-seater. Mirage 200 memiliki senjata internal yakni tembakan 2x30mm dengan stasiun penyimpanan berjumlah sembilan buah. Berat pesawatnya mencapai 17.463 kg dan maximum climbing speed mencapai 60.000 ft/min.

Mirage 2000 terdiri dari beberapa varian seperti Mirage 2000C/B kursi tunggal dan dua kursi untuk pertahanan udara; Mirage 2000N, dua kursi, dirancang untuk penetrasi nuklir segala cuaca pada ketinggian rendah dan kecepatan sangat tinggi. Sedangkan Mirage 2000D, versi peningkatan dari Mirage 2000N, untuk pengeboman otomatis menggunakan amunisi konvensional dan berpemandu laser.

Mirage 2000-5 mendapat kemajuan besar dibandingkan varian sebelumnya dan mewujudkan peningkatan elektronik, sensor, dan kokpit yang komprehensif untuk memperluas kemampuan tempurnya, sekaligus mengurangi beban kerja pilot. Inti dari perombakan Mirage 2000-5 adalah Thomson-CSF RDY (radar Doppler multitarget) dengan kemampuan lihat ke bawah/tembak ke bawah. Radar multifungsi mampu melakukan operasi udara-ke-darat, udara-ke-udara, dan udara-ke-laut.

Dalam mode udara-ke-darat, RDY memiliki fungsi navigasi dan serangan yang memberinya kemampuan serangan dalam dan dukungan jarak dekat. Ia juga mampu mengunci beberapa target secara otomatis pada kontak pertama, dan radar dapat mendeteksi target terbang yang terbang serendah 200 kaki.

Pengenalan radar memungkinkan pesawat untuk menggunakan rudal MICA, hingga enam di antaranya dapat ditembakkan secara bersamaan ke sasaran karena kemajuan dalam radar. Meskipun peningkatan kemampuan ofensif, beban kerja pilot diimbangi dengan pengenalan kokpit kaca multidisplay, berdasarkan pengembangan Rafale, termasuk kompatibel dengan night vision, HUD sudut lebar, dan kontrol HOTAS. Pesawat ini memiliki setelan penanggulangan ICMS Mk2, yang berisi tiga detektor radar dan sensor infra merah yang terhubung ke jammers aktif dan dispenser chaff/flare.

Back to top button