Market

Ikut Pameran Dagang di Frankfurt, Perusahaan Indonesia Raih Transaksi Rp3,87 Miliar


Sembilan perusahaan peserta program pendampingan ekspor Local Business Export Coaching (LBEC) mengikuti pameran dagang Ambiente-Messe Frankfurt 2024 di Frankfurt, Jerman. Pada pameran yang digelar akhir Januari itu, kesembilan peserta asal Indonesia tersebut berhasil meraih total transaksi sebesar US$258.500 atau setara dengan Rp3,87 miliar.

Sembilan perusahaan yang berpartisipasi di Ambiente-Messe Frankfurt 2024 itu adalah Gangga Sukta, Hasibuan Designs, Koloni Timur, Mendong Jaya, Panelindo, Kate Mas Handicraft, Knes Sejahtera, Haramas, dan Anugrah Acyntia Gumilar.

Mereka merupakan bagian dari 32 perusahaan program pendampingan LBEC yang berhasil lolos kurasi Kementerian Perdagangan yang menampilkan 20 produk unggulan di sektor dekorasi rumah dan furnitur berukuran kecil atau home decor and small furniture (HDSF).

“Partisipasi peserta LBEC pada pameran Ambiente-Messe Frankfurt 2024 adalah tindak lanjut dari program LBEC yang telah berjalan selama empat tahun. Diharapkan melalui partisipasi pada pameran ini, produk Indonesia semakin diterima di pasar internasional,”kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.

Ambiente-Messe Frankfurt merupakan pameran antarpelaku usaha (B2B) tahunan terbesar di dunia untuk produk konsumen. Pameran ini terbagi dalam empat fokus produk, yaitu produk ruang makan (dining room), ruang tamu (living room), hadiah (gifts), dan ruang kerja (working).

Pada pameran tahun ini, produk Indonesia ditampilkan pada Paviliun ‘The Origin’ yang menempati aula 10.1 lobi 02. Sebagian produk yang dipamerkan merupakan produk baru yang dihasilkan dari kolaborasi antara LBEC dan program Designers Dispatch Service (DDS) pada 2023.

Paviliun Indonesia dibuka secara simbolis melalui pemotongan pita oleh Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kementerian Perdagangan Miftah Farid, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Yuke Sri Rahayu, CBI Managing Director Judith Arends, serta CBI Program Manager Menno Morenc.

LBEC merupakan program pendampingan ekspor hasil kolaborasi antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), serta The Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dari Kementerian Luar Negeri Belanda.

Program LBEC telah berjalan sejak 2020 melalui mekanisme transfer pengetahuan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor perusahaan Indonesia ke pasar Eropa dan dunia. 

Back to top button